Masalah yang Biasa Dihadapi Ibu Saat Hamil Anak Kembar

Ibu Hamil Anak Kembar

Hamil merupakan kondisi yang tidak mudah untuk dilalui. Ibu hamil mempunyai pengalaman masalah-masalah tertentu saat hamil, akan tetapi mungkin berbeda-beda tiap individu. Ibu hamil anak kembar memiliki risiko mengalami masalah kehamilan lebih tinggi dibandingkan ibu hamil anak satu.

Mulai dari masalah biasa, misalnya mual dan muntah pada pagi hari, sampai dengan masalah yang lebih serius, misalnya anemia, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Lalu, masalah apa saja yang dihadapi ibu saat hamil anak kembar?

Masalah yang Dihadapi Ibu Saat Hamil Anak Kembar

Hamil anak kembar membuat ibu hamil memiliki masalah yang lebih banyak daripada ibu yang hamil anak satu. Ibu hamil anak kembar menahan beban yang tentunya lebih besar daripada ibu hamil anak satu karena terdapat dua janin dalam kandungannya.

Hal ini memiliki pengaruh terhadap organ dan jaringan lain yang ada pada tubuh ibu hamil. Pada kehamilan kembar, varises pada kaki kemungkinan bisa dialami oleh ibu hamil. Hal ini diakibatkan oleh berat dua janin yang terdapat pada kandungan ibu hamil menekan pembuluh darah yang berada di sekitar panggul.

Selanjutnya tekanan dari uterus (rahim) menekan perut ibu hamil sehingga ibu hamil mudah mengalami heartburn (perasaan panas atau terbakar di perut bagian atas) dan gangguan pencernaan.

Sebagian ibu hamil anak kembar juga mungkin lebih sering mengalami morning sickness, akan tetapi beberapa ada yang tidak mengalaminya. Kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) lebih tinggi pada ibu hamil anak kembar dan hormon inilah yang menyebabkan morning sickness.  

Tidak jarang pula Moms mengalami muntah dan mual ketika trimester pertama kehamilan. Ibu hamil yang mengalami morning sickness lebih baik makan lebih sering dalam porsi kecil, sehingga tidak menyebabkan rasa lapar.

Masalah umum seperti morning sickness, varises, dan heartburn¸memang muncul pada ibu hamil anak kembar. Akan tetapi, ibu hamil anak kembar juga mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi penyakit.

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Hamil anak kembar tidaklah mudah. Bermacam-macam komplikasi dapat terjadi dan risiko untuk mengalami komplikasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang hamil anak satu. Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi.

Hipertensi gestasional

Hipertensi gestasional merupakan tekanan darah tinggi yang dialami ibu saat kehamilan. Ibu yang hamil anak kembar mempunyai risiko lebih dari 2 kali untuk memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan.

Tekanan darah tinggi disebabkan karena tekanan pada plasenta meningkat. Kondisi ini dapat berkembang lebih cepat dan lebih parah dibandingkan dengan kehamilan satu anak. Kondisi ini juga bisa meningkatkan placental abruption yaitu pelepasan plasenta dari dinding rahim lebih awal sebelum kelahiran. Placental abruption tiga kali lebih mungkin terjadi dalam kehamilan lebih dari satu anak atau kembar.

Preeklampsia adalah komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil anak kembar

Preeklampsia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urin (proteinuria), tidak normalnya hati dan ginjal, dan terkadang bengkak pada kaki dan lengan. Sebesar 10-15% ibu hamil anak kembar akan mengalami pre-eklampsia.

Ibu yang memiliki anak kembar akan mengalami pre-eklampsia, dengan persentase sebesar 10-15%. Ibu yang mengandung anak kembar memiliki risiko 2 – 3 kali lebih besar untuk mengalami pre-eklampsia daripada ibu yang mengandung anak satu. Kondisi ini juga bisa berkembang lebih cepat dan lebih parah, hal ini memiliki dampak pada banyak organ tubuh dan plasenta serta dapat menjadi penyebab penyakit serius.

Diabetes gestasional

Risiko diabetes gestasional meningkat pada kehamilan kembar akibat dua plasenta meningkatkan resistensi insulin, ukuran plasenta, dan hormon pada plasenta. Akan tetapi, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini karena belum banyak studi yang menjelaskan hal tersebut.

Anemia

Ibu yang mengandung anak kembar mempunyai risiko anemia lebih dari 2 kali dibandingkan dengan ibu yang mengandung satu anak. Penyebab anemia yaitu kadar zat besi dalam darah yang rendah sehingga meningkatkan aliran darah.

Kehamilan mengakibatkan jumlah aliran darah meningkat. Supaya anemia bisa dicegah, ada baiknya ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mempunyai kandungan zat besi, seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, dan sereal yang difortifikasi. Mengkonsumsi suplemen zat besi (tablet tambah darah) juga dibutuhkan ibu hamil untuk mencegah anemia.

Tidak hanya itu, ibu hamil anak kembar juga kemungkinan bisa mengalami kelahiran bayi prematur (lahir sebelum usia kandungan 37 minggu). Persentase 60% kehamilan bayi kembar atau lebih lahir dalam kondisi prematur. Bayi prematur lahir sebelum waktu seharusnya kelahiran sehingga sistem organnya belum matang, dan masih memerlukan bantuan pernapasan, asupan makanan, bantuan untuk melawan infeksi, serta bantuan untuk tetap hangat.

Bayi prematur juga umumnya lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gram). Hal tersebut berarti bayi kembar yang lahir prematur umumnya harus menjalani perawatan sebelum pulang ke rumah.

Cara Mencegah Komplikasi pada Ibu Hamil Anak Kembar

Komplikasi dari kehamilan kembar bisa diatasi yaitu dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter. Berikut beberapa cara untuk mengatasi komplikasi kehamilan yang terjadi

  • Selalu jaga kesehatan dengan selalu makan makanan sehat dan bergizi lengkap serta selalu jaga hidrasi tubuh dengan memperbanyak minum.
  • Olahraga agar tubuh lebih sehat dan bugar.
  • Rutin memeriksakan kehamilan ke dokter.
  • Mengetahui gejala dari preeklampsia atau komplikasi lainnya untuk dapat ditangani lebih awal.
  • Jauhi asap rokok. Hal ini penting untuk janin karena plasenta bekerja keras untuk menyediakan oksigen yang cukup bagi janin.

Baca Juga: Pijat Saat Hamil, Apakah Aman Untuk Moms?

Momslyfe tidak mempunyai wewenang untuk menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Untuk konsultasi medis disarankan agar Moms mengunjungi dokter atau tenaga medis terdekat.

Related Articles

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x