Ibu Hamil Menangis? Ini yang Terjadi Pada Janin
Banyak orang tentu menginginkan kehamilan yang lancar dan penuh kebahagiaan. Namun, akibat hormon yang mengalami perubahan dan berbagai tekanan psikologis yang dihadapi, pada satu masa ibu hamil dapat bersedih juga. Jadi, apa yang akan terjadi jika ibu hamil menangis? Benarkah janin dalam kandungan dapat merasakan kesedihan ibunya juga? Berikut penjelasannya.
Hal yang Terjadi Pada Janin Ketika Ibu Hamil Menangis
Mempengaruhi Perkembangan Psikis Janin
Ibu hamil yang sering menangis karena stres akan mempunyai dampak pada kondisi psikologis anak nantinya ketika mereka sudah beranjak besar. Hal ini karena perasaan sedih ibu juga akan membuat sang buah hati menjadi tidak nyaman.
Apabila sejak masih di kandungan bayi sudah merasakan stres dari ibu, maka bukan tidak mungkin sang buah hati akan tumbuh menjadi anak yang cengeng atau penakut.
Baca Juga: Normalkah Jika Janin Selalu Aktif Bergerak di Malam Hari?
Menghambat Perkembangan Fisik Janin
Selain perkembangan psikis janin saja yang akan terganggu bila ibu sering menangis, perkembangan fisiknya pun juga ikut terpengaruh. Ibu hamil yang menangis karena merasa depresi akan membuat berat badan bayi menjadi rendah pada saat dilahirkan.
Hal ini terjadi sebab menangis membuat aliran darah yang disalurkan ke bayi menjadi tidak lancar. Hal inilah yang membuat pertumbuhan janin menjadi terhambat.
Berkurangnya Suplai Oksigen Ke Janin
Pada saat ibu hamil menangis karena stres, ikatan pembuluh darah akan menjadi semakin menguat karena produksi hormon norepinephrine menjadi semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan sirkulasi oksigen ke janin menjadi berkurang, sehingga perkembangannya menjadi terhambat.
Baca juga: Bayi Mengalami Cegukan? Ini Penyebabnya
Meningkatkan Risiko Lahir Prematur
Berada dalam situasi stres hingga menangis terus menerus saat hamil juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Hal tersebut terjadi karena pada saat stres, plasenta akan memproduksi banyak hormon pelepas kortikotropin (CRH), yang merupakan hormon pengatur jangka waktu kehamilan.
Apabila hormon ini terus menerus dihasilkan oleh plasenta, maka ibu berisiko melahirkan jauh lebih cepat dari waktu yang seharusnya.
Bolehkah Ibu Hamil Menangis?
Beragam dampak buruk yang bisa terjadi pada janin apabila ibu menangis karena cemas dan stres, sehingga ibu hamil dianjurkan untuk meluapkan emosi dengan cara yang lebih positif selain menangis, seperti contohnya dengan berolahraga, melakukan hobi atau curhat kepada orang-orang terdekat.
Moms juga dapat mencoba untuk mengikuti senam hamil, berenang, atau yoga ketika sedang galau.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai kondisi Moms yang menangis pada saat hamil. Semoga bermanfaat ya!
Baca Juga: Normalkah Jika Janin Selalu Aktif Bergerak di Malam Hari?