Penyebab Sakit di Bawah Perut Ketika Hamil

Sakit di Bawah Perut

Moms sering merasakan sakit di bawah perut hingga menjalar sekitar paha, selangkangan, atau panggul? Moms tidak perlu terlalu panik karena ini merupakan hal yang terjadi, khususnya saat trimester kedua kehamilan. Rasa sakit juga dapat dirasakan di kedua sisi perut atau salah satunya saja. Beberapa wanita hamil juga bisa merasakannya hingga trimester ketiga. 

Penasaran apa penyebabnya? Simak penjelasan di bawah ini. 

Penyebab umum sakit di bawah perut

Untuk mempertahankan serta menjaga posisi, rahim disangga oleh ligamen. Untuk ibu hamil, bertambahnya ukuran rahim akan membuat ligamen menjadi menegang sehingga rasa sakit di bawah perut pun muncul. Rasa sakit ini sering terjadi saat kehamilan pertama. 

Rasa nyeri biasanya akan terjadi selama beberapa detik dan akan semakin terasa apabila Moms bergerak secara mendadak, misalnya seperti tiba-tiba berdiri, bersin, batuk, tertawa, atau berguling di tempat tidur. Walaupun berlangsung selama beberapa detik atau menit saja, biasanya rasa sakit akan terjadi secara berulang. 

Baca juga: Penting, Ketahui Ciri ciri Orang Mau Melahirkan Berikut Ini!

Bagaimana cara meredakannya?

Biasanya, sakit di bawah perut bisa Moms tangani sendiri di rumah. Moms bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk meredakan rasa sakitnya:

1. Olahraga secara teratur

Selain yoga untuk ibu hamil, Moms juga bisa melakukan olahraga ringan, seperti berjalan santai. Moms juga bisa melakukan peregangan selama beberapa detik atau menit. 

Tetapi perlu Moms ingat bahwa ada beberapa gerakan olahraga yang bisa memperparah sakit di bawah perut. Maka dari itu sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui gerakan mana yang aman untuk dilakukan. 

2. Menggunakan kompres hangat

Untuk meredakan rasa sakit di bawah perut, Moms bisa mengompresnya dengan handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat.

Selain itu, Moms juga bisa menggunakan botol plastik yang sudah diisi dengan air hangat kemudian membungkusnya dengan handuk atau kain. Hindari suhu yang terlalu panas karena dapat membahayakan janin. 

3. Mengonsumsi obat pereda rasa sakit

Apabila perlu, lakukan konsultasi dengan dokter guna mengetahui apakah Moms diperbolehkan mengonsumsi obat pereda sakit untuk mengatasi sakit di bawah perut. Jangan mengonsumsi obat sembarangan tanpa resep dari dokter, karena obat yang akan Moms konsumsi dapat memberikan efek samping pada janin di kandungan. 

4. Melakukan perubahan untuk beradaptasi

Apabila rasa sakit di bawah perut muncul ketika Mom sedang berguling ke sisi tempat tidur untuk bangun, maka coba untuk bergerak secara perlahan. Selain itu, ketika Moms batuk atau bersin, membungkuklah sedikit guna mengurangi tarikan pada ligamen sekitar rahim. 

Tetapi, jika nyeri terasa sangat mengganggu dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu beberapa jam atau tidak bisa diatasi sendiri, maka Moms sebaiknya memeriksakan kondisi ini ke dokter. Terutama jika rasa sakit disertai oleh nyeri ketika buang air kecil, susah berjalan, demam, dan pendarahan dari vagina.

Walaupun rasa nyeri bisa reda dengan mengatasinya sendiri, Moms tetap harus memeriksakan diri ke dokter. Karena mungkin dokter akan menemukan kondisi yang lebih serius seperti kehamilan ektopik, usus buntu, infeksi saluran kemih, atau gangguan plasenta.

Baca juga: Cemilan yang Baik untuk Ibu Hamil Trimester Kedua

Momslyfe tidak mempunyai wewenang untuk menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Untuk konsultasi medis disarankan agar Moms mengunjungi dokter atau tenaga medis terdekat.

Related Articles

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x