Kulit Berminyak, Sebenarnya Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab kulit berminyak bisa berasal dari dalam dan luar tubuh serta dari yang umum dan yang tidak pernah diduga. Ingin tahu apa saja penyebabnya? Simak penjelasannya berikut ini. 

Menjalani kehidupan sehari-hari dengan kondisi kulit yang berminyak akan terasa menjengkelkan. Kondisi kulit yang berminyak akan membuat kepercayaan diri Moms menjadi menurun. 

Sebenarnya, tubuh manusia akan menghasilkan minyak lewat kelenjar sebaceous. Fungsinya yaitu untuk membantu kulit tetap terhidrasi, lembab, dan juga sehat. Tetapi  yang menjadi masalah yaitu jika kelenjar sebaceous menjadi aktif dan memproduksi minyak yang berlebih. 

Ada banyak penyebab yang melatarbelakangi kulit yang berminyak, misalnya seperti faktor genetik dari masing-masing individu, lingkungan tempat tinggal, perubahan hormon, penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat, dan hal lainnya. 

Beberapa penyebab kulit berminyak yang bisa diketahui 

1. Faktor genetik

Permasalahan kulit berminyak sering berjalan di dalam keluarga. Hal ini tidak dapat Moms ubah tetapi dapat diminimalisir dengan melakukan gaya hidup yang sehat serta perawatan yang tepat. 

2. Perubahan hormon

Androgen menjadi hormon yang bertanggung jawab terhadap produksi minyak. Fluktuasinya dapat merangsang produksi sebum. Biasanya kondisi ini dijumpai ketika pubertas, tepat sebelum menstruasi, kehamilan, serta stres. 

3. Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal ternyata termasuk ke dalam penyebab kulit berminyak, lho. Kelembaban serta cuaca panas akan merangsang sekresi sebum yang berlebih untuk menstabilkan suhu tubuh. Sebaliknya, cuaca yang kering dan dingin akan menyebabkan kelenjar keringat menjadi kurang aktif sehingga kulit mudah kering serta bersisik. 

4. Penggunaan produk perawatan kulit yang kurang tepat

Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai bisa membawa pengaruh besar pada jumlah minyak yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous. Jika Moms memiliki kulit berminyak, gunakan produk perawatan yang berlabel water based, oil free, atau non-comedogenic. 

Selain itu, biasakan menghapus make up sebelum tidur, rutin mencuci wajah di pagi dan sore hari, mengaplikasikan masker wajah atau mengeksfoliasi kulit sebanyak 2 kali dalam seminggu. 

5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Obat pengganti hormon tiroid dan kontrasepsi oral (pil KB) diketahui mampu meningkatkan produksi minyak pada beberapa oran. Ada beberapa jenis obat lain misalnya seperti obat penurun tekanan darah yang akan menyebabkan dehidrasi yang mengarah pada hal yang serupa. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter saat ingin mengonsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu. 

6. Pola makan yang buruk

Memang sulit untuk sama sekali tidak menikmati makanan gorengan, cepat saji, mengandung gula, serta makanan berminyak lainnya. Tetapi jangan terlalu sering, karena jenis makanan ini bisa memicu produksi minyak yang berlebih sehingga menyebabkan kulit berminyak. 

Konsumsilah makan-makanan tersebut sesekali saja. Sebaliknya, konsumsi makanan yang dapat menjaga kesehatan kulit seperti alpukat, brokoli, ikan salmon, dan makanan lainnya. 

7. Dehidrasi

Mungkin Moms sering mendengar bahwa dehidrasi akan membuat kulit menjadi kering, bukan berminyak. Hal tersebut benar, tetapi jika kulit benar-benar dalam keadaan kering, kelenjar sebaceous akan berada pada mode darurat dan akan menghasilkan banyak minyak untuk mengembalikan kelembaban kulit. Hal ini akan menjadikan kulit berminyak. 

Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan air dengan minum 8 gelas air putih setiap harinya. 

Untuk mengontrol wajah yang lengket dan mengkilap karena minyak yang berlebih, lakukanlah perawatan teratur dengan cara memanfaatkan bahan-bahan alami ataupun produk komersial yang sesuai dengan jenis kulit Moms. Jika disertai dengan jerawat parah, lakukan konsultasi dengan dokter kulit untuk mencari solusinya.

Baca juga: Mengecilkan Pori-pori dengan 7 Cara