Obat Penghilang Bekas Luka yang Bisa Didapatkan Tanpa Resep Dokter
Banyak jenis obat penghilang bekas luka yang dijual di pasaran yang bisa Moms dapatkan tanpa resep dokter. Tetapi, obat apa saja yang benar-benar efektif untuk menghilangkan luka dan yang sebaiknya dibeli?
Cara terbaik untuk mengetahui obat apa yang sebaiknya digunakan yaitu dengan bertanya terlebih dahulu dengan dokter kulit. Langkah ini memang terlihat mahal, namun dapat menghemat waktu dan uang dalam jangka panjang agar Moms tidak perlu menghabislan dana untuk mencoba berbagai macam obat.
Tetapi jika tidak memungkinkan, langkah yang perlu diambil yaitu dengan mengetahui jenis serta tingkat keparah bekas luka Moms. Jika bekas luka termasuk ke dalam kategori ringan hingga sedang, penggunaan salep atau krim penghilang bekas luka dapat menjadi solusinya.
Apa saja obat penghilang bekas luka yang bisa dibeli di apotek?
Obat penghilang bekas luka yang biasa dijual di apotek yaitu berbentuk krim, gel, atau salep. Jenis obat-obatan ini khusus untuk bekas luka dengan kategori yang tidak terlalu parah, seperti terjatuh, tergores, atau luka bakar ringan.
Tetapi, yang perlu diperhatikan yaitu kandungan yang ada di dalam obat tersebut karena hal ini sangat berpengaruh terhadap efektivitas penggunaannya. Selain itu jangan sekali-kali mengoleskan krim pada luka yang terbuka karena bisa beresiko infeksi. Berikut ini kandungan dalam obat penghilang bekas luka serta manfaatnya:
- Kortikosteroid
Obat penghilang bekas luka yang mengandung kortikosteroid dapat Moms gunakan pada bekas luka yang tumbuh menjadi keloid. Salep kortikosteroid mungkin memang tidak dapat mengempeskan keloid secara keseluruhan, tetapi mampu memudarkan warna sehingga keloid tidak terlalu kentara.
Walaupun begitu, ada anggapan yang menilai bahwa penggunaan salep penghilang bekas luka yang satu ini tidak terlalu efektif. Moms lebih disarankan agar melakukan injeksi kortikosteroid di dokter kulit untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
- Silikon
Krim yang mengandung silikon efektif di dalamnya dinilai efektif untuk menghilangkan bekas luka bakar tanpa harus pergi ke dokter kulit. Selain itu, krim ini juga dapat Moms gunakan untuk menyamarkan bekas jerawat dan juga bekas operasi tetapi tidak efektif untuk digunakan pada bekas luka yang lebih dari 2 tahun.
- Arbutin glycoside dan asam kojic
Kedua bahan ini memudarkan kulit yang menggelap karena bekas luka. Obat penghilang bekas luka yang satu ini juga dapat digunakan untuk meratakan warna kulit yang mengalami pigmentasi karena luka yang sudah ada sebelumnya.
- Teh hijau
Selain yang mengandung bahan-bahan kimia, Moms juga bisa mencari obat penghilang bekas luka yang mengandung ekstrak teh hijau di dalamnya. Teh hijau terbukti mengandung antioksidan yang mampu mencerahkan kulit serta mengandung epigallocatechin gallate (ECGC) yang terbukti dapat menghentikan produksi kolagen pada keloid.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bekas luka
Selain menggunakan obat penghilang bekas luka, Moms juga bisa membeli sejenis plester penghilang bekas luka yang mengandung silikon di dalamnya dan dapat dicuci untuk digunakan kembali. Supaya efektif, plester silikon harus ditempel di atas luka selama 12 jam setiap hari selama minimal 3 bulan.
Apabila sudah mencoba semua cara di atas namun bekas luka tidak kunjung hilang, maka tidak ada cara lain selain meminta bantuan dokter kulit. Dokter akan memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi bekas luka Moms.Â
Salah satu prosedur yang sering dilakukan dokter kulit yaitu dengan menggunakan sinar laser. Selain itu, ada juga dokter yang melakukan cryosurgery yaitu membekukan luka yang menonjol seperti keloid menggunakan alat khusus, bertujuan untuk mengurangi ukuran bekas luka, mengurangi gatal, nyeri, serta memudarkan warna gelap pada bekas luka.
Baca juga: Cara Menghilangkan Stretch Mark dengan Obat dan Prosedur