Bibir Labia Vagina Membesar, Apakah Normal?
Kebanyakan wanita memiliki bentuk dan ukuran bibir vagina yang tidak simetris. Ketika bibir labia vagina membesar atau yang biasa disebut dengan hipertrofi labia. Apakah kondisi tersebut tergolong normal atau membahayakan kesehatan?
Mengenal hipertrofi labia atau pembesaran labia
Labia atau bibir vagina adalah lipatan kulit yang membentuk vulva di bagian luar vagina. Terdapat dua bagian berbeda pada bibir vagina, labia mayora atau bibir vagina luar yang lebih tebal dan agak berlemak, dan labia minora atau bibir vagina bagian dalam yang berbentuk lebih tipis dan lebih kecil.
Labia sendiri berfungsi untuk melindungi klitoris dan organ internal vagina lainnya dari kemungkinan masuknya benda-benda kecil, seperti kotoran atau serangga. Merupakan hal yang normal jika ukuran labia tidak simetris. Labia bisa saja memiliki ukuran lebih besar, lebih tebal, atau lebih panjang pada satu sisi dibanding sisi lainnya.
Pembesaran labia atau hipertrofi labia bisa terjadi pada labia mayora maupun labia minora. Hipertrofi labia mayora adalah kondisi saat labia mayora yang membesar. Sementara jika labia minora yang membesar atau menonjol keluar dari labia mayora, kondisi tersebut dikenal dengan nama hipertrofi labia minora.
Penyebab terjadinya pembesaran labia
Sampai saat ini penyebab hipertrofi labia belum diketahui secara pasti. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa wanita yang secara alami terlahir dengan labia besar atau pun dengan bentuk yang tidak beraturan.
Pada beberapa kasus, pembesaran labia disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dalam tubuh yang meningkat karena kondisi tertentu. Kondisi yang dapat memancing perubahan hormon estrogen adalah masa pubertas, akibat dari penuaan, atau setelah melahirkan. Moms tidak perlu khawatir, pembesaran labia bukan disebabkan karena keseringan masturbasi atau pertanda adanya infeksi menular seksual.
Labia minora lebih umum terjadi pada vagina Moms. Ciri-cirinya adalah adanya lapisan labia minora yang melebar sampai keluar dari lapisan labia mayora. Biasanya labia minora akan terlihat membesar atau membengkak saat berhubungan seksual dipengaruhi oleh rangsangan seksual. Namun jika kondisi pembesaran labia tidak dapat kembali ke ukuran normal sesudah berhubungan seks, segeralah berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Bagaimana Bentuk Vagina yang Normal dan Sehat?
Tanda dan gejala
Seringnya wanita tidak merasakan gejala apapun ketika mengalami pembesaran labia. Tetapi, labia minora mempunyai sensitifitas lebih ketimbang labia mayora. Saat labia minora membesar maka dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bila terus dibiarkan.
Tanda dan gejala bibir labia vagina membesar adalah:
- Susah saat membersihkan labia.
Saat menstruasi tiba, kondisi labia vagina membesar akan membuat Moms menjadi sulit untuk membersihkan area organ intim. Jika hal ini terus dibiarkan, maka kondisi tersebut dapat berkembang menjadi infeksi kronis.
- Terjadi iritasi.
Saat bibir labia vagina membesar biasanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan akibat permukaan labia bersentuhan dengan celana dalam. Terjadinya gesekan terus-menerus dapat membuat kulit area organ intim menjadi kasar dan teriritasi.
- Munculnya rasa nyeri
Membesarnya ukuran labia juga dapat menekan area organ intim hingga menimbulkan rasa sakit selama beraktifitas. Beberapa aktifitas yang dapat menimbulkan rasa nyeri adalah saat bersepeda, melakukan foreplay, ataupun saat berhubungan seksual.
Mengobati pembesaran labia
Selama tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, termasuk saat berhubungan seks, pengobatan pada bibir vagina yang membesar tidak perlu dilakukan. Tetapi bila sudah terasa sakit dan mengganggu, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Pengobatan yang mungkin disarankan dokter adalah prosedur labiaplasty atau operasi pada bagian labia. Prosedur tersebut berfungsi untuk mengangkat kelebihan jaringan yang ada dan mengembalikan bentuk labia seperti ukuran semula.
Setelah prosedur operasi selesai dilakukan, Moms bisa mengalami labia membengkak, nyeri, dan memar selama beberapa minggu. Tetapi Moms tak perlu khawatir karena hal tersebut wajar terjadi sesudah operasi. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan area organ intim, memakai celana dengan ukuran longgar dan hindari aktifitas yang dapat menyebabkan gesekan di daerah genital untuk memperlancar proses pemulihan.
Baca juga: Mengenali Benjolan di Vagina dan Cara Ampuh Mengobatinya