Gejala Keracunan Makanan yang Wajib Moms Ketahui

Gejala Keracunan Makanan

Gejala yang umumnya akan dirasakan ketika Moms keracunan adalah mual, kram perut, dan dahi berkeringat. Gejala tersebut biasanya disebabkan karena Moms memakan makanan yang sudah terkontaminasi bakteri atau jamur. Lalu, apa saja gejala saat keracunan makanan? Berikut penjelasannya.

Gejala Keracunan Makanan

Berkeringat

Rumor umum biasanya mengatakan bahwa gejala keracunan makanan sering ke toilet. Padahal, bisa saja salah satu gejala awalnya adalah berkeringat.

Jika Moms berkeringat bukan karena faktor demam, maka bisa saja itu karena Moms memakan sesuatu yang mencurigakan selama beberapa hari terakhir. 

Pasalnya, keracunan makanan sering disamakan dengan gejala awal flu.

Buang Angin

Kram perut disertai dengan buang angin secara berlebihan bisa menjadi salah satu gejala dari keracunan bahan makanan. Di sela-sela gejala tersebut seringkali ditambah dengan seringnya pergi ke toilet. Hal ini dikarenakan adanya bakteri aktif di dalam perut Moms.

Mual dan Muntah

Mual dan muntah merupakan dua gejala keracunan yang sering ditemui. Namun, seberapa cepat berbagai gejala ini muncul, tergantung pada jenis bakteri dan juga makanan yang terkontaminasi.

Bakteri Listeria ini umumnya ditemukan di dalam produk seperti hummus, suus, dan keju lunak. Bakteri ini bisa mengakibatkan gejala sejak 3 hingga 70 hari setelah kamu mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Sedangkan bakteri salmonela yang ada pada telur, daging, dan sayuran mentah, gejalanya akan dimulai setelah 12 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan.

Diare

Diare merupakan gejala keracunan makanan yang juga sangat umum. Lalu, bagaimana Moms bisa mengetahui bahwa diare yang Moms alami, merupakan gejala dari keracunan makanan? Moms dapat  menyimpulkannya dengan melihat jenis diare yang Moms rasakan. Jika Moms terserang flu, Moms akan mengalami diare berair. Sedangkan jika Moms mengalami keracunan makanan, diare yang Moms alami bisa disertai dengan adanya darah.

Hal ini dikarenakan adanya bakteri E. Coli dan Campylobacter yang seringkali menjadi penyebab dari keracunan makanan.

Demam

Demam ini dikarenakan adanya bakteri yang bernama Listeria dan Campylobacter. Bukan hanya itu, demam yang dialami juga biasanya disertai dengan masalah pencernaan.

Jika Moms mengalami sakit demam dan berlangsung selama lebih dari 48 jam, maka Moms harus segera menemui dokter.

Dehidrasi

Pastikan Moms meminum air mineral dengan benar agar terhindar dari dehidrasi yang merupakan gejala keracunan makanan.

Dianjurkan untuk meminum banyak air dan hindari minuman manis. Hindari juga minuman yang dapat membuat tubuh dehidrasi seperti minuman yang mengadung kafein dan alkohol.

Bukan hanya itu, Moms juga sebisa mungkin memakan makanan ringan seperti pisang, nasi putih, atau roti.

Pada dasarnya, keracunan bisa disebabkan dari berbagai macam produk makanan yang dikonsumsi. Artinya, bahan dasar makanan yang digunakan pun dapat berbeda-beda.

Namun, di dalam banyak kasus, keracunan makanan disebabkan oleh bahan makanan seperti daging mentah, buah mentah, dan sayuran yang tidak dicuci dengan tepat.

Selain itu, susu atau produk produk yang sudah terlalu lama disimpan di luar kulkas juga dapat menjadi penyebab keracunan.

Baca Juga: Menghilangkan Lemak di Bawah Dagu dengan Mudah

Momslyfe tidak mempunyai wewenang untuk menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Untuk konsultasi medis disarankan agar Moms mengunjungi dokter atau tenaga medis terdekat.

Related Articles

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x