Gejala Menjelang Menopause yang Harus Moms Ketahui
Menopause merupakan hal yang tidak dihindari oleh kaum wanita. Sebagian wanita mampu melewati menopause tanpa harus mengalami yang kurang menyenangkan, tetapi sebagian wanita yang lain harus merasakan gejala yang akan membuatnya tidak nyaman. Gejala menjelang menopause yang dirasakan kaum wanita adalah dari hormon seks estrogen dan progesteron yang berkurang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai menopause, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Apa itu menopause?
Dilansir dari healthline.com, menopause adalh kondisi dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut dan tidak bisa lagi hamil secara alami. Menopause biasanya dimulai antara usia 45-55, namun bisa juga terjadi sebelum atau setelah rentang usia tersebut.
Menopause dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman bagi yang merasakannya. Kira-kira apa saja gejala yang terjadi menjelang menopause?
Gejala yang terjadi menjelang menopause
1. Siklus menstruasi berubah
Gejala menjelang menopause yang pertama yaitu siklus menstruasi yang berubah. Jumlah darah yang keluar ketika menstruasi mungkin akan lebih sedikit, lebih banyak, atau hanya berupa flek saja. Selain itu, durasi menstruasi Moms mungkin juga akan lebih singkat.
Apabila Moms tidak mendapatkan menstruasi pada waktunya, pastikan untuk menyingkirkan kemungkinan hamil. Jika tidak hamil, perubahan menstruasi menjadi tidak sesuai jadwal ini mungkin merupakan gejala mulainya masa menopause Moms.
Selain itu, jika Moms mengalami flek setelah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan secara berturut-turut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter guna mengetahui kondisi yang Moms alami serta menyingkirkan kemungkinan Moms mengalami kondisi yang serius seperti kanker.Â
2. Hot flashes
Hot flashes adalah kondisi saat Moms mengalami rasa panas, entah di bagian tubuh atau seluruhnya. Wajah serta leher Moms dapat berubah merah serta dapat berkeringat. Intensitas terjadinya hot flashes bisa bervariasi mulai dari ringan, kuat, hingga dapat mengganggu tidur Moms.
Gejala menjelang menopause yang satu ini dapat berlangsung selama 30 detik hingga 10 menit. Kebanyakan wanita mengalami kondisi ini selama 1-2 tahun lamanya setelah menstruasi terakhir. Selain itu, hot flashes mungkin saja terjadi setelah menopause.
Tetapi kondisi ini akan berkurang dan akan jarang dialami seiring dengan berjalannya waktu. Jika gejala ini mengganggu Moms hingga sulit untuk beraktivitas, konsultasikanlah dengan dokter.
3. Rasa kering pada vagina serta nyeri ketika berhubungan
Berkurangnya produksi estrogen dan juga progesteron ini bisa mengganggu kelembaban lapisan tipis yang melapisi dinding vagina. Gejala menjelang menopause yang Moms rasakan dapat berupa rasa gatal atau panas pada bagian mulut vagina.
Kondisi ini bisa memicu rasa sakit ketika berhubungan intim. Guna mengatasinya, Moms bisa mencoba pelembab vagina atau pelumas yang berbahan dasar air. Selain itu, konsultasikan juga dengan dokter jika Moms merasa tidak nyaman.
Baca juga: Meredakan Nyeri Haid Menggunakan 3 Obat Ini
4. Insomnia atau sulit untuk tidur
Saat menopause, Moms akan mengalami masalah tidur ataupun mempertahan tidur. Moms mungkin akan terbangun lebih pagi dari biasanya serta kesulitan untuk kembali tidur. Untuk mengatasi gejala menjelang menopause yang satu ini, Moms dapat mencoba teknik relaksasi serta pernapasan agar mendapat istirahat yang cukup.
Selain itu, Moms juga bisa berolahraga di siang hari sehingga Moms merasa lelah dan mudah tidur di malam harinya. Hindari juga membuka komputer ataupun ponsel sebelum tidur karena cahaya biru yang berasal dari gadget bisa membuat Moms kesulitan tidur.
Cobalah untuk melakukan sesuatu yang membuat Moms lebih rileks seperti mandi, mendengarkan lagu, atau membaca. Tidurlah pada waktu yang sama setiap harinya serta hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa mempengaruhi tidur seperti alkohol, coklat, atau kafein.
5. Masalah saluran kemih
Kesulitan untuk menahan keinginan buang air kecil adalah gejala menjelang menopause yang sering dialami oleh wanita. Moms mungkin akan memiliki keinginan untuk buang air kecil meskipun kandung kemih belum penuh. Selain itu, mungkin Moms akan merasakan nyeri ketika berkemih.
Hal ini disebabkan oleh hilangnya elastisitas jaringan di vagina serta saluran kemih selama masa menopause. Selain itu, otot-otot yang ada di sekeliling pelvis juga akan melemah. Untuk mengatasinya, sering-seringlah minum air putih, hindari minuman alkohol, serta melakukan latihan kegel guna memperkuat otot pelvis Moms.
Turunnya kadar estrogen di dalam tubuh membuat Moms lebih rentan terkena infeksi. Sebagian wanita akan lebih sering terkena infeksi saluran kencing. Apabila Moms sering berkeinginan untuk berkemih ataupun merasa adanya rasa panas ketika berkemih, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Baca juga: Penyebab Infeksi Saluran Kencing yang Harus Moms Ketahui
6. Menurunnya gairah seksual
Kadar estrogen yang menurun bisa memperlambat reaksi orgasme, reaksi klitoris, serta menyebabkan vagina menjadi kering. Kondisi-kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan gairah seksual. Moms dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala menjelang menopause yang satu ini apabila disertai juga dengan masalah lain seperti merasa nyeri ketika berhubungan.
7. Gangguan suasana hati
Gejala menjelang menopause yang selanjutnya yaitu mengalami gangguan suasana hati. Perubahan produksi hormon bisa mempengaruhi suasana hati Moms saat sedang menghadapi menopause. Sebagian wanita mengalami gangguan suasana hati seperti depresi, suasana hati yang cepat berubah, dan juga cepat marah.
Penting bagi Moms untuk mengetahui bahwa perubahan hormon yang terjadi bisa mempengaruhi otak Moms dan kondisi ini sangat normal untuk dialami.
8. Perubahan kulit dan rambut
Seiring bertambahnya usia, penurunan jaringan lemak bisa membuat kulit Moms menjadi lebih tipis serta kering. Kurangnya estrogen mampu membuat rambut Moms menjadi lebih kering dan juga rapuh. Sebaiknya hindari penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia yang terlalu kuat karena bisa memperparah kondisi rambut yang rusak.Â
Berapa lama gejala menopause berlangsung?
Pada umumnya, gejala menopause mulai terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum menstruasi Moms berhenti. Kondisi ini dikenal sebagai perimenopause dan bisa bertahan selama beberapa waktu.
Perlu Moms ketahui bahwa lama gejala menopause terjadi dapat berbeda-beda pada setiap wanita. Rata-rata, sebagian besar gejala menopause akan berlangsung selama sekitar 4 tahun dari periode terakhir Moms. Namun, sekitar 1 dari setiap 10 wanita mengalami gejala hingga selama 12 tahun.
Baca juga: Penyebab Menopause Dini yang Wajib Diketahui
Referensi:
What You Need to Know About Menopause. (2022). Retrieved 10 March 2022, from https://www.healthline.com/health/menopause
Menopause – Symptoms . (2017). Retrieved 10 March 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/menopause/symptoms/