Obat untuk Mengatasi Darah Tinggi
Apakah Moms memiliki hipertensi atau darah tinggi? Bila hipertensi dibiarkan dan tak segera ditangani, bisa saja menimbulkan risiko kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung. Sebenarnya, darah tinggi dapat dikelola dengan menjalani gaya hidup sehat. Namun, sebagian kasus perlu mendapatkan pengobatan yang direkomendasikan dari dokter. Bila ya, Moms disarankan untuk mengonsumsi obat guna dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Umumnya, obat penurun darah tinggi diberikan kepada penderita yang memiliki risiko terkena serangan jantung maupun stroke. Namun, biasanya obat-obatan ini membutuhkan rekomendasi dari dokter dalam penggunaannya.
Apa saja jenis obat untuk darah tinggi yang dapat Moms konsumsi? Simak penjelasannya dibawah ini.
Obat untuk Darah Tinggi
Melansir rxlist.com, terdapat beberapa kelas obat untuk menurunkan darah. Setiap kelas dapat menurunkan tekanan darah dengan cara yang berbeda.
Diuretik
Obat-obatan diuretik dapat mengurangi natrium dan cairan dalam tubuh melalui air kencing. Obat ini dapat menurunkan tekanan darah karena bekerja dalam mengurangi volume darah yang ada pada tubuh Moms. Hipertensi yang ringan terkadang dapat diobati hanya dengan menggunakan diuretik saja, meski sering dikombinasikan dengan obat penurun tekanan darah lainnya.Â
Beberapa contoh obat diuretik, antara lain: Bumetanide (Bumex), Chlorthalidone (Hygroton), Chlorothiazide (Diuril), Ethacrynate (Edecrin), Furosemide (Lasix), Hydrochlorothiazide HCTZ (Esidrix, Hydrodiuril, Microzide), Indapamide (Lozol), Methyclothiazide (Enduron), Metolazone (Mykroz, Zaroxolyn), dan Torsemide (Demadex).
Salah satu efek samping dari diuretik adalah hilangnya kalium. Pasien yang menggunakan obat untuk darah tinggi ini dianjurkan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang memiliki kandungan kalium seperti jeruk dan pisang atau dokter akan memberikan resep suplemen penambah kalium.
Beta Blockers, salah satu obat untuk darah tinggi
Obat ini berperan berperan dalam menurunkan tekanan darah, serta dapat membantu pemulihan kondisi penyakit jantung. Beta blockers bekerja dengan memperlambat denyut jantung, sehingga membantu turunkan tekanan darah. Tetapi sebelum mengonsumsi beta blcokers, Moms perlu mendapatkan resep dari dokter ya.
Beberapa contoh obat beta blockers, antara lain : Acebutolol (Sectral), Atenolol (Tenormin), Bisoprolol fumarate (Zebeta), Carvedilol (Coreg), Esmolol (Brevibloc), Labetalol (Trandate, Normodyne), Metoprolol tartrate (Lopressor) dan metoprolol succinate (Toprol-XL), Nadolol (Corgard), Nebivolol (Bystolic), Penbutolol sulfate (Levatol), Propranolol (Inderal), Sotalol (Betapace), HCTZ dan bisoprolol (Ziac).
Ace Inhibitors
Obat ini berperan dalam menekan tekanan produksi angiotensin (hormon yang mengatrus tekanan darah), sehingga membuat pembuluh darah menjadi lebih longgar dan rileks.
Beberapa contoh obat ace inhibitors, antara lain : Benazepril hydrochloride (Lotensin), Captopril (Capoten), Enalapril Maleate (Vasotec), Fosinopril sodium (Monopril), Lisinopril (Prinivil, Zestril), Moexipril (Univasc), Perindopril (Aceon), Quinapril hydrochloride (Accupril), Ramipril (Altace), dan Trandolapril (Mavik).
Angiotensin II Receptor Blockers
Obat untuk darah tinggi ini memiliki peran dalam memblokir efek angiotensin yang pada akhirnya zat ini dapat menjaga pembuluh darah tetap dalam keadaan longgar dan darah dapat mengalir dengan lancar.
Angiotensin II receptor blockers meliputi : Azilsartan (Edarbi), Candesartan (Atacand), Eprosartan mesylate (Teveten), Irbesartan (Avapro), Losartan Potassium (Cozaar), Olmesartan (Benicar), Telmisartan (Micardis), dan Valsartan (Diovan).
Calcium Channel Blockers
Calcium channel blockers berperan dalam mencegah kalsium memasuki sel otot polos jantung dan arteri. Ketika memasuki sel tersebut, kalsium dapat berkontraksi lebih keras dan meningkatnya detak jantung.Â
Calcium channel blockers meliputi : Amlodipine besylate (Norvasc, Lotrel), Clevidipine (Cleviprex), Diltiazem hydrochloride (Cardizem CD, Cardizem SR, Dilacor XR, Tiazac), Felodipine (Plendil), Isradipine (DynaCirc, DynaCirc CR), Nicardipine (Cardene SR), Nifedipine (Adalat CC, Procardia XL), Nimodipine (Nimotop, Nymalize), Nisoldipine (Sular), Verapamil hydrochloride (Calan SR, Isoptin SR, Verelan, dan Covera HS).
Alpha Blockers adalah salah satu obat untuk darah tinggi
Obat untuk darah tinggi yang berikut ini membuat pembuluh darah melebar, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Alpha blockers meliputi : doxazosin mesylate (Cardura), prazosin hydrochloride (Minipress), dan terazosin hydrochloride (Hytrin).
Nah itulah beberapa contoh obat untuk darah tinggi. Penting bagi Moms untuk konsultasikan terlebih dahulu mengenai kondisi kesehatan Moms agar dokter dapat meresepkan obat sesuai dengan kondisi yang dialami. Dokter juga akan mempertimbangkan efek samping serta cara meminimalkannya. Semoga bermanfaat ya!
Baca Juga: Konsumsi Obat untuk Darah Rendah Berikut Bagi Moms Penderita Hipotensi!
Referensi :
(2021). Retrieved 24 July 2021, from https://www.rxlist.com/high_blood_pressure_hypertension_medications/drugs-condition.htm