7 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan yang Moms Tidak Sadari
Apakah Moms sering sakit perut walaupun makanan yang dikonsumsi sudah higienis? Apa saja penyebab dan penjelasan tentang sakit perut setelah makan? Berikut penjelasannya.
Penyebab Sakit Perut Setelah Makan
Melansir Healthline, berikut beberapa penyebab dan cara mengatasi sakit perut setelah makan. Penasaran Moms? Yuk, kita simak!
Dispepsia
Perlu Moms ketahui bahwa dispepsia adalah berbagai gejala yang muncul dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Dispepsia umumnya dapat dirasakan ketika makan atau setelah makan walaupun rasa tidak nyaman sudah mulai bisa terasa sejak sebelum makan.
Ketika Moms makan, lambung akan memproduksi asam. Dalam kondisi tertentu jumlah asam yang dihasilkan oleh lambung dapat meningkat sehingga menjadi penyebab terjadinya iritasi pada dinding permukaan lambung dan tentunya sakit perut dan mual, bahkan rasa tidak nyaman tersebut dapat terasa hingga kerongkongan. Keluhan nyeri pada lambung inilah yang sering menyebabkan dispepsia atau yang dikenal juga sebagai keluhan nyeri lambung atau maag.
Cara untuk mengobati dispepsia sangat bermacam-macam, tergantung pada apa yang menyebabkannya dan seberapa parah gejala yang menjadi penyebab rasa sakit pada perut. Kebanyakan orang mampu mengatasi bahkan mencegah gangguan pencernaan mereka dengan merubah pola makan dan gaya hidup yang lebih baik.
Refluks asam lambung atau GERD
Refluks asam lambung merupakan suatu keadaan naiknya cairan asam lambung ke atas kerongkongan. Hal ini ditandai dengan munculnya rasa nyeri ulu hati dan sensasi terbakar di tenggorokan. Apabila refluks asam lambung berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan kondisi kronis yang dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD)
Penyakit asam lambung biasanya terjadi pada orang yang menyukai makanan pedas dan berlemak. Apabila makanan yang Moms konsumsi adalah makanan berlemak dan pedas, hal tersebut dapat menyebabkan asam lambung kambuh.
Penyakit refluks asam lambung atau GERD biasanya disebabkan oleh ketidakberfungsian lower esophageal sphinchter (LES). LES merupakan lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus. LES memiliki fungsi yaitu sebagai pintu otomatis yang akan terbuka pada saat makanan atau minuman turun ke lambung.
Bagi penderita penyakit refluks asam lambung, LES akan mengalami kelemahan. Alhasil, asam lambung bisa lolos dan naik kembali ke kerongkongan. Penderita akan merasakan nyeri ulu hati atau sensasi perih terbakar di dada dan menjadi penyebab rasa sakit pada perut.
Irritable bowel Syndrome
Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan salah satu jenis gangguan yang terdapat pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini akan menyerang usus besar dan kemungkinan akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Irritable bowel syndrome atau biasa disingkat IBS dapat menyebabkan sakit perut setelah makan.
Tingkat keparahan gejala yang dialami penderita biasanya tidak parah. Akan tetapi, harus tetap diwaspadai, khususnya yang tidak berangsur sembuh, pasien mengalami penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, perdarahan pada anus (dubur), atau sakit perut yang terasa pada malam hari dan bertambah parah. Segera periksakan ke dokter apabila merasakan gejala-gejala diatas.
Penyakit Celiac, salah satu penyebab sakit perut
Penyakit Celiac merupakan suatu kondisi di mana pencernaan seseorang mengalami reaksi negatif saat mengonsumsi gluten. Gluten merupakan protein yang dapat dijumpai pada beberapa jenis sereal seperti gandum, jelai (barley), dan gandum hitam. Contoh makanan yang mengandung sereal tersebut adalah pasta, kue, sereal sarapan, saus atau kecap tertentu, sebagian besar roti, dan beberapa jenis makanan siap saji.
Celiac bukanlah alergi atau intoleransi tubuh terhadap gluten. Penyakit ini merupakan kondisi autoimun di mana tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten (yang sebenarnya tidak berbahaya) sebagai suatu ancaman bagi tubuh. Kemudian sistem kekebalan tubuh menyerangnya dan akhirnya mengenai jaringan tubuh yang sehat.
Apabila sistem kekebalan tubuh terus-menerus menyerang jaringan tubuh yang sehat, hal tersebut akan menimbulkan peradangan yang merusak dinding usus. Alhasil, ini mengganggu proses penyerapan nutrisi dari makanan.
Alergi Makanan
Alergi makanan terjadi saat tubuh keliru dalam mengenali makanan tertentu sebagai benda asing yang berbahaya, sehingga sistem kekebalan tubuh melepas antibodi untuk melawannya. Susu, ikan, kerang, kacang, telur, dan gandum bisa menjadi pemicu alergi makanan. Pada saat Moms mengalami kondisi tersebut, akan timbul gejala reaksi alergi berupa sakit perut, batuk, ruam, gatal-gatal, atau pembengkakan.
Sembelit merupakan salah satu penyebab sakit perut
Sembelit adalah salah satu penyebab perut sakit setelah makan. Pada kondisi ini, Moms akan mengalami susah buang air besar sehingga kotoran masih menumpuk di pencernaan. Sembelit pun sering ditandai dengan nyeri perut dan kembung. Setelah makan, Moms mungkin merasakan sakit perut yang melilit akan tetapi sulit untuk BAB.
Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan terjadi saat sistem pencernaan tubuh tidak menyetujui masuknya makanan tertentu. Berbeda dengan alergi, tak ada respon sistem kekebalan tubuh yang terlibat dalam kondisi ini. Jika Moms mempunyai intoleransi makanan, maka sistem pencernaan akan teriritasi oleh makanan tersebut atau tidak dapat mencernanya dengan benar. Intoleransi makanan juga dapat menyebabkan sakit perut setelah mengonsumsi makanan tertentu, misal susu atau produk susu karena kandungan laktosanya.
Bagaimana Cara Mencegah Penyebab Sakit Perut?
Cara mencegah sakit perut setelah makan dapat Moms aplikasikan setiap Moms mengonsumsi makanan. Berikut beberapa cara mencegah sakit perut setelah makan, antara lain:
Hindari makan terlalu cepat
Makan yang terlalu cepat bisa menjadi pemicu sakit perut. Hal ini terjadi sebagai respon normal lambung yang berkontraksi secara berlebihan untuk memberitahu Moms segera berhenti makan karena sudah terlalu banyak makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Hindari makanan yang merangsang pencernaan
Aneka makanan seperti makanan pedas, makanan berminyak dan bersantan dapat mudah menjadi pemicu penyebab sakit perut setelah dikonsumsi.
Penuhi kebutuhan serat harian
Pastikan menu makanan harian Moms memiliki kandungan serat yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Perbanyak konsumsi air putih
Setelah makan usahakan Moms untuk konsumsi air putih untuk membantu kerja sistem pencernaan, khususnya setelah mengonsumsi makanan yang banyak memiliki kandungan serat.
Nah itulah beberapa penyebab dan cara mencegah sakit perut yang dapat Moms perhatikan. So, apabila hal ini menjadi penyebab rasa sakit pada perut setelah makan, Moms dapat segera periksa ke dokter ya!
Baca Juga: Mengatasi Kram Perut Secara Alami serta Dengan Obat-obatan
Referensi: What Causes Stomach Pain After Eating?. (2022). Retrieved 13 April 2022, from https://www.healthline.com/health/stomachache-after-eating#causes