Tips Untuk Mengecilkan Betis secara Alami dan Aman

Ukuran betis yang besar pasti sering membuat Moms menjadi kurang percaya diri untuk tampil di depan banyak orang. Terutama jika Moms sering memakai rok atau celana pendek. Tapi tenang, ada tips untuk mengecilkan betis secara alami dan aman, lho. Moms bisa menemukan jawabannya di bawah ini.

Apa saja tips untuk mengecilkan betis?

Paha dan betis terdiri dari otot serta lemak subkutan yang dimana ini merupakan jenis lemak yang berada tepat di bawah kulit. Saat otot betis sedang mengencang atau berkontraksi dan ditambah dengan banyaknya jumlah lemak subkutan, maka bagian bawah kaki ini akan terlihat tebal dan juga besar.

Walaupun ini tidak berbahaya untuk kesehatan, betis yang besar tetap saja membuat Moms tidak percaya diri. Berikut ini beberapa tips untuk mengecilkan betis yang dapat Moms lakukan.

1. Melakukan olahraga aerobik

Tips untuk mengecilkan betis yang paling utama yaitu dengan membakar tumpukan lemak subkutan yang ada tepat di bawah kaki. Moms bisa membakar lemak yang menumpuk ini dengan melakukan olahraga aerobik.

Jika Moms melakukan olahraga aerobik selama 30 menit per hari nya, maka Moms bisa membakar lemak yang ada di betis secara cepat. Moms dapat memilih jenis olahraga aerobik apa yang Moms sukai, seperti bersepeda, lari, berenang, atau jalan cepat.

Apabila ingin mendapatkan hasil yang maksimal, Moms harus rutin bersepeda 5 kali dalam seminggu. Dengan bersepeda Moms dapat meningkatkan daya tahan otot betis, glutes, paha bagian depan dan belakang.

2. Melakukan peregangan otot kaki

Tidak hanya dengan melakukan olahraga berat, tips untuk mengecilkan betis yang selanjutnya adalah dengan melakukan peregangan otot kaki. Peregangan kaki mampu mengencangkan otot-otot di paha dan bokong tanpa membuatnya menjadi besar.

Caranya melakukannya:

Berdiri tegak dan letakkan tangan di pinggul
Letakkan kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang Kemudian tekuk lutut kanan sampai berbentuk sudut 90 derajat. Moms harus memastikan bahwa lutut kaki kanan tegak lurus dengan punggung kaki agar tidak cedera
Kemudian tahan beberapa detik dan rasakan berat badan menekan bagian betis dan paha. Setelah itu kembali ke posisi awal
Ulangi cara sebanyak 10 kali untuk kedua kaki secara bergantian

3. Memperhatikan jenis makanan

Lemak yang berlebih akan digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh secara alami. Saat Moms membatasi masuknya asupan lemak, tubuh akan membakar sisa lemak yang ada di tubuh termasuk lemak di betis demi menghasilkan energi. Maka memperhatikan jenis makanan dapat menjadi tips untuk mengecilkan betis, karena jika semakin banyak lemak yang ada di betis terbakar, ukuran betis pun akan mengecil.

Oleh karena itu, Moms sebaiknya memilih makanan yang rendah lemak, kalori, serta padat gizi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan juga kacang-kacangan. Usahakan untuk menghindari makanan berminyak, digoreng, ataupun yang mengandung tinggi gula seperti pizza, kue, atau keripik.

4. Makan sering namun sedikit

Mengatur pola makan tanpa disadari dapat menjadi tips untuk mengecilkan betis secara ampuh. Dengan mengatur waktu serta porsi makan ini bisa mempengaruhi suksesnya usaha Moms dalam mengecilkan betis.

Kurangilah porsi makan secara bertahap dan tidak terburu-buru. Moms juga disarankan untuk ngemil setiap 3-4 jam setelah makan.

Walaupun cara ini akan membuat Moms lebih sering makan, justru inilah yang menjadi penyebab asupan kalori menjadi berkurang serta gula darah menjadi lebih stabil. Sebenarnya ada 3 manfaat yang Moms dapatkan dari cara ini, yaitu dapat menurunkan berat badan, menurunkan resiko diabetes, dan juga mengecilkan betis.

Mengecilkan betis membutuhkan waktu

Setelah mencoba berbagai tips untuk mengecilkan betis ini tapi betis juga belum mengecil, Moms jangan langsung menyerah ya!

Sama ketika ingin menurunkan berat badan, mengecilkan betis pun tidak bisa instan dan membutuhkan waktu. Jika Moms mudah menyerah, sampai kapanpun betis Moms tidak akan mengecil dan ramping.

Konsisten dalam melakukan tips-tips di atas adalah kuncinya. Moms juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter kepercayaan, terutama apabila Moms memiliki riwayat penyakit tertentu.