Menghadapi Perceraian, Ketahui Penyebabnya dan Cara untuk Bangkit Kembali
Menghadapi perceraian menjadi salah satu hal yang paling tidak diinginkan oleh sepasang suami istri. Namun terkadang, kondisi seperti ini sulit untuk dihindari begitu saja sehingga perceraian terjadi. Sebenarnya, apa saja sih yang menyebabkan perceraian? Yuk ketahui penyebabnya dalam penjelasan di bawah ini.
Penyebab Terjadinya Perceraian
1. Masalah ekonomi
Saat menghadapi perceraian, masalah ekonomi dapat menjadi penyebab di belakangnya. Biasanya, kebutuhan di dalam rumah tangga seperti kebutuhan makan sehari-hari dan kebutuhan anak sekolah tidak bisa dipenuhi dengan baik. Bukan hanya karena ekonomi rendah, tidak dapat mengatur keuangan dengan baik juga bisa menjadi penyebabnya.Â
Baca juga: 6 Tips untuk Mengatur Keuangan Rumah Tangga
2. Perbedaan prinsip
Walaupun terdengar klise, perbedaan prinsip juga dapat menjadi penyebab terjadinya perceraian. Apabila masalah telah terjadi dalam waktu yang lama, kesepakatan dan toleransi pun akan susah untuk diambil. Salah satu perbedaan prinsip yang sering terjadi yaitu adanya perbedaan keyakinan di dalam sebuah pernikahan.
3. Terjadi perselingkuhan
Setiap pasangan pastinya tidak ingin memiliki masalah perselingkuhan di dalam rumah tangganya, apalagi jika masalah tersebut harus berakhir dengan perceraian. Perselingkuhan bisa menjadi penyebab satu pasangan menghadapi perceraian. Biasanya faktor yang mengakibatkan perselingkuhan terjadi yaitu karena adanya masalah komunikasi, kurang peduli, kurang kasih sayang, masalah kesehatan mental, dan lain-lain.
4. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Kekerasan dalam rumah tangga juga sering menjadi penyebab terjadinya perceraian. Selain dalam bentuk kekerasan fisik, KDRT juga dapat terjadi dalam bentuk kekerasan verbal yang mana adanya ucapan kasar terhadap istrinya saat terjadi pertengkaran.
5. Terlalu sibuk dengan media sosial
Ternyata, sibuk dengan media sosial juga termasuk ke dalam penyebab seseorang menghadapi perceraian, lho. Misalnya seperti kurangnya kepercayaan terhadap pasangan sehingga memicu adanya rasa curiga. Ini bisa saja terjadi apabila Moms atau pasangan terlalu sibuk dengan media sosial hingga tidak memperdulikan masalah di sekitar.
Apa Efek Menghadapi Perceraian untuk Keluarga dan Diri Sendiri?
Saat menghadapi perceraian, tentu saja hal ini berdampak kepada keluarga, khususnya anak, dan juga diri sendiri. Ketika terjadi perceraian, ada beberapa dampak yang terjadi pada anak, diantaranya:Â
- Timbulnya trauma, stres, dan cemas
- Menurunnya prestasi belajar
- Mudah terpengaruh oleh hal negatif
- Merasa rendah diri
- Apatis dalam berhubungan
Sedangkan untuk diri sendiri, biasanya seseorang yang mengalami perceraian akan merasakan beberapa hal berikut ini:Â
- Insomnia
- Melemahnya sistem imun
- Stres
- Sindrom metabolisme. Suatu kondisi dimana meningkatnya lemak, kadar gula, serta tekanan darah di sekitar perut
- Penyakit jantung
- Peningkatan berat badan
- Malas berolahraga
- Masalah bergerak. Diduga disebabkan karena cemas yang berlebihan sehingga berujung pada masalah pergerakkan tubuh
- Perubahan suasana hati
Menghadapi Tekanan Psikologis Karena Perceraian
Ketika menghadapi perceraian, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik selama bertahun-tahun. Adanya emosi negatif seperti rasa khawatir, cemas, dan sedih merupakan jenis stres yang dirasakan oleh tubuh. Proses perceraian yang berlangsung lama akan memicu terjadinya stres kronis yang akan berdampak buruk untuk organ dan sistem tubuh. Ada hal-hal yang bisa Moms lakukan untuk menjaga tingkat stres agar tidak meningkat setelah perceraian. Penasaran apa saja? Yuk simak penjelasan selanjutnya di bawah ini.Â
Baca juga:
Tips untuk Bangkit dari Kesedihan Setelah Perceraian
Perasaan sedih dan terpuruk memang tidak bisa dihindari apalagi setelah menghadapi perceraian. Tetapi, Moms harus bangkit lagi untuk melanjutkan hidup. Ada 5 hal yang bisa dilakukan untuk memulai langkah yang lebih cerah, diantaranya yaitu:
1. Membiarkan diri berduka
Moms tidak perlu menolak perasaan sedih yang timbul karena perceraian. Sebaliknya, terimalah perasaan tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidup.
2. Selesaikan masalah di masa lalu
Selesaikan urusan dan masalah di masa lalu Moms, terutama masalah dengan mantan suami agar tidak ada ganjalan saat Moms ingin memulai kehidupan baru sebagai wanita single atau single mom.Â
Baca juga: Cara Cepat Move On Menurut Psikologi
3. Belajar untuk menyukai diri sendiri
Setelah menghadapi perceraian, tidak sedikit orang yang merasa benci dengan diri sendiri. Mereka berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya yang menyebabkan perkawinan mereka gagal. Hal ini justru akan membuat Moms menjadi semakin sedih. Berusahalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dan yakini bahwa diri Moms berharga. Lakukan kegiatan menyenangkan yang bisa menghibur diri sendiri agar dapat meningkatkan energi positif. Jangan segan juga untuk mendatangi ahli terapi.Â
Baca juga: Berdamai dengan Diri Sendiri, Ini Caranya!
4. Menemukan diri sendiri yang dulu
Mungkin ketika masih menjadi pasangan, Moms banyak mengalah dan memendam keinginan pribadi demi menyenangkan hati pasangan. Sekarang saatnya melakukan hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi istri. Dengan begini, Moms akan menemukan kembali gairah hidup.
5. Berani hidup sendiri
Setelah menghadapi perceraian, Moms masih bisa menjadi koneksi sosial dan bertemu teman baru sehingga tidak merasa terisolasi karena hidup sendiri. Mulailah melangkahkan kaki pada kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan minat Moms.Â
Baca juga: Mengenali Potensi Diri Sendiri dengan 5 Tips Berikut Ini