Ketahui Cara Mengatasi Keluarga Toksik Berikut Ini

Cara Mengatasi Keluarga Toksik

Perdebatan yang terjadi di antara anggota keluarga tentu hal yang wajar, hal ini karena setiap orang mempunyai perbedaan. Keluarga yang sehat dan penuh kasih bisa mengatasi perdebatan, masalah, dan perbedaan dengan saling percaya, menghargai, serta berpikiran terbuka. Sedangkan keluarga yang toksik sebaliknya. Lalu, bagaimana cara mengatasi keluarga toksik? Simak penjelasan berikut ini.

Keluarga Toksik

Keluarga toksik atau toxic family merupakan keluarga yang anggota keluarganya memperlakukan satu sama lain dengan cara yang merusak. Anggota keluarga toksik cenderung membentuk pola pikir negatif pada anggotanya.

Keluarga yang toksik penuh dengan pola kekerasan, diskriminasi, manipulasi, kekerasan verbal, dan lainnya. Tak jarang anggota keluarga mengizinkan perilaku narsisme atau psikopat dari salah satu anggota.

Berbeda dengan keluarga sehat, akan cenderung kembali ke fungsi normalnya setelah krisis keluarga berlalu. Sebaliknya, dalam keluarga toksik, masalah cenderung berlangsung lama karena anak-anak tidak memperoleh kebutuhannya seperti seharusnya, sehingga perilaku patologis negatif cenderung dominan bahkan dalam kehidupan mereka setelah dewasa.

Ciri Keluarga Toksik

Berikut terdapat beberapa ciri keluarga toksik, antara lain:

  • Empati, ikatan antar anggota keluarga, dan penghargaan sangat kurang
  • Anak dibebani tugas yang tidak wajar sampai menyita waktu mereka
  • Memaksa anak menuruti permintaan orang tua
  • Mengkritik anak dengan keras hingga anak merasa rendah diri, tidak diinginkan, dan tidak dicintai
  • Orang tua mengontrol anak secara berlebihan yang membuat anak merasa ketakutan
  • Kebutuhan anak tidak terpenuhi
  • Anak dibuat merasa “layak” mendapat perilaku kekerasan dari keluarganya
  • Terdapat banyak konflik dan pertikaian dalam keluarga

Apa Penyebab Keluarga Toksik?

  • Orang tua kasar, baik fisik maupun verbal
  • Orang tua yang otoriter
  • Orang tua yang tidak memberikan perhatian
  • Gangguan kepribadian yang dialami oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya
  • Trauma, perceraian, pemutusan hubungan kerja, dan pengalaman pahit lainnya
  • Nilai dan budaya keluarga
  • Orang tua yang memiliki ketergantungan obat atau zat aditif

Baca Juga: Cara Keluar dari Hubungan Toksik yang Perlu diketahui

Cara Mengatasi Keluarga Toksik

Mengatasi Keluarga Toksik

Tentunya mengubah keluarga toksik memerlukan usaha yang tidak mudah dan sebentar. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi keluarga toksik, antara lain:

Membuat boundaries sebagai cara mengatasi keluarga toksik

Membuat boundaries atau batasan dan secara jelas menentukan apa yang bisa kita terima dan tidak bisa memberikan ruang untuk diri kita. Hal ini bukan berarti mewajibkan menjaga jarak, menghindar atau memutus hubungan dengan keluarga.

Kita perlu berani dan mulai membiasakan diri untuk berkata tidak ketika anggota keluarga melakukan atau mengatakan hal toksik. Perlu diingat juga bahwa batasan bukan mengenai benar atau salah.

Batasan pribadi akan bergantung pada sistem penilaian dan sudut pandang kita masing-masing dan bisa sangat berbeda antara satu orang dan lainnya. Batasan pribadi sangat penting yaitu berfungsi dalam menjaga kesehatan mental.

Hindari pemicu perilaku toksik

Perilaku toksik bisa dipicu oleh topik tertentu. Apabila anggota keluarga mulai membahas topik tersebut cobalah untuk memotong pembahasan secepat mungkin dan mengubah topik sebagai cara dalam mengatasi keluarga toksik.

Dalam beberapa kasus, perilaku toksik menjadi kebiasaan hidup karena tidak ada yang menentukan standar untuk perilaku yang bisa diterima dalam keluarga.

Akan tetapi, dalam kasus tertentu bisa diakibatkan oleh suatu kondisi kesehatan, contohnya adalah salah satu keluarga mengalami gangguan mental. Dalam kasus ini, berkonsultasi pada psikiater/psikolog.

Stop menyalahkan diri sendiri

Anak yang besar dari keluarga toksik cenderung mempunyai kebiasaan menyalahkan diri sendiri, dan sulit untuk mengubah kebiasaan tersebut. Kebiasaan tersebut timbul sebagai bentuk dari mekanisme pertahanan diri.

Akan tetapi, semakin beranjak dewasa, kita bisa melihat bahwa tidak semua hal merupakan kesalahan kita. Perilaku keluarga toksik bukan tanggung jawab seorang anak, oleh karena itu penting untuk berhenti menyalahkan diri sendiri sebagai cara mengatasi keluarga yang toksik.

Peduli terhadap diri sendiri adalah cara mengatasi keluarga toksik

Keluarga toksik bisa bersifat kronis sehingga bisa menjadi berat bagi anak yang terdampak. Beberapa orang mengatasinya dengan hidup mandiri dan memisahkan diri dari keluarga, sehingga bisa membatasi interaksi.

Kita tidak perlu selalu menghabiskan setiap liburan bersama keluarga, dan bisa lebih memilih menghabiskannya dengan orang yang memberikan dukungan mental secara positif sebagai cara mengatasi keluarga toksik.

Komunikasikan dengan orang lain

Mengkomunikasikan masalah yang dialami dengan pihak ketiga bisa membantu mempertahankan kesehatan mental. Berbicara bisa membantu seseorang dalam mengekspresikan frustasi dan kesulitan yang dialami.

Berkonsultasi dengan terapis atau psikiater bisa membantu memahami dampak yang dialami akibat keluarga toksik dan mengembangkan strategi penanganan yang efektif. Oleh sebab itu, jangan merasa malu atau sungkan untuk meminta bantuan profesional jika memang diperlukan.

Itulah beberapa cara mengatasi keluarga toksik yang bisa dilakukan, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Ketahui Berbagai Cara Memperbaiki Hubungan Toksik Berikut Ini

Momslyfe tidak mempunyai wewenang untuk menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Untuk konsultasi medis disarankan agar Moms mengunjungi dokter atau tenaga medis terdekat.

Related Articles

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x