Suami Terlilit Hutang, Apa yang Harus Moms Lakukan?

Apa yang harus dilakukan jika suami terlilit hutang

Menikah memang berarti menjalani kehidupan dalam suka dan duka. Saat sudah berkomitmen, Moms dan suami sudah sepakat untuk berbagi kesenangan dan juga kesusahan yang datang silih berganti. Namun, jika suami terlilit hutang sedangkan Moms tidak mengetahui kenapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya, ada baiknya Moms lakukan langkah-langkah berikut ini.

Langkah Pertama: Berkomunikasi

Komunikasi yang baik adalah kunci bagi setiap hubungan agar berhasil, baik itu hubungan antar teman, saudara, ataupun pasangan.

Ciptakanlah suasana hubungan yang nyaman untuk saling mengungkapkan masalah yang sedang dihadapi. Jika Moms mengetahui bahwa suami terlilit hutang tanpa tahu penyebabnya dan tiba-tiba sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan, mungkin hal itu disebabkan karena suami merasa malu untuk membicarakan kesulitan yang sedang dialami.

Budaya kita memang membuat laki-laki seringkali merasa malu untuk meminta bantuan kepada wanita karena khawatir dianggap sebagai sosok yang lemah.

Moms bisa mengajak suami untuk membicarakan hal tersebut dalam suasana yang nyaman, hingga pasangan akan lebih terbuka dan menceritakan penyebab dia terlilit hutang. Cobalah jadi pendengar yang baik dahulu, agar Moms juga dapat menangkap dengan baik seluruh cerita dan memahami situasi yang ada.

Pahami juga kepada siapakah suami memiliki hutang, apakah kepada pihak bank, pinjaman online, atau kepada rentenir. Cara menyelesaikan masalah hutang bisa berbeda-beda tergantung jenis pinjaman dan pihak krediturnya.

Langkah ini akan menjadi pilar penting bagi Moms untuk menjalani langkah-langkah berikutnya.

Langkah kedua: Cari Solusinya Bersama-sama

Sesudah memahami keseluruhan cerita, fokus kepada solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dan jangan berkutat pada penyebab ataupun saling menyalahkan.

Jika Moms mempunyai penghasilan, bisa saja Moms membuat kesepakatan untuk membantu suami membereskan hutangnya yang akan digantikan oleh suami di kemudian hari. Tidak apa-apa membuat kesepakatan tertulis agar suami juga memahami tanggung jawab dia di kemudian hari.

Lebih baik bagi suami terlilit hutang kepada Moms yang kemungkinan besar tidak akan memberikan bunga pinjaman, dibanding kepada pihak lain yang mungkin memberikan bunga yang besar pada hutang yang dimiliki.

Dukungan moril dari Moms juga akan berperan penting untuk menyemangati suami dalam membereskan hutang yang melilitnya. Mungkin saja Moms bisa memberikan solusi yang selama ini belum terpikir oleh suami karena stres menghadapi kesulitan yang ada.

Langkah ketiga: buat rencana pengeluaran bersama-sama

Jika Moms tidak bekerja dan hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, ada baiknya Moms menghitung kembali pengeluaran bulanan dan mencoba untuk melihat apakah ada pengeluaran rumah tangga yang bisa dikurangi untuk dialihkan menjadi pembayaran hutang.

Buatlah kesepakatan untuk berhemat sampai hutang yang dimiliki bisa dilunasi. Ingat, fokus kepada solusi dan saling mendukung dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi bersama.

Jika Moms dan suami belum mempunyai dana darurat, ada baiknya untuk mulai mengalokasikan sebagian penghasilan untuk itu. Peran dana darurat sangat penting jika ada situasi mendesak yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Mempunyai dana tersebut akan menghindari Moms dan suami kelimpungan mencari dana segar dan mudah tergoda untuk meminjam uang dengan bunga yang besar asalkan bisa didapatkan dengan cepat.

Langkah keempat: berbagi tanggung jawab hutang

Jika suami terlilit hutang kepada institusi bank, bisa saja Moms berbicara kepada pihak bank untuk berbagi tanggung jawab hutang tersebut. Langkah ini bisa dilakukan jika suami berhutang atas nama pribadi dan sebelum menikah, karena pihak bank biasanya akan meminta data dari pasangan jika nasabah mengajukan pinjaman saat sudah menikah.

Jika memang suami masih berhutang atas nama pribadi, Moms bisa meminta pihak bank untuk memperhitungkan Moms sebagai salah satu penanggungjawab dalam melunasi hutang tersebut. Tentu saja Moms harus mempunyai sejumlah penghasilan tetap jika ingin melakukan langkah ini.

Ingat juga bahwa ada baiknya Moms dan suami membuat kesepakatan sesudah hutang tersebut lunas, bagaimana suami akan membayar kembali sebagian hutang yang dibantu pelunasannya oleh Moms.

Semoga empat langkah di atas bisa membantu Moms dan suami melunasi hutang yang ada, dan menjadi lebih bijak dalam mengurus keuangan di masa depan. Tetap semangat ya Moms!

Baca juga: Bagaimana Seharusnya Peran Ayah yang Baik Dalam Keluarga?

Momslyfe tidak mempunyai wewenang untuk menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Untuk konsultasi medis disarankan agar Moms mengunjungi dokter atau tenaga medis terdekat.

Related Articles

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x