Mengonsumsi Kentang Saat Diet? Baik atau Bikin Gemuk?
Banyak orang yang memanfaatkan kentang sebagai pengganti nasi karena kentang termasuk salah satu makanan dengan sumber karbohidrat. Selain rasanya yang lezat dan bisa diolah jadi apa saja, kentang juga dapat dikombinasikan dengan jenis makanan lainnya. Tidak heran banyak orang memilih kentang untuk diet.
Namun, apakah mengonsumsi kentang saat diet berefek baik? Atau malah bikin gemuk?
Mengonsumsi kentang untuk diet, apakah berat badan bisa turun?
Kentang adalah salah satu makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan kalium pada kentang lebih tinggi dari pisang, vitamin B6, vitamin C, kalsium, zat besi, dan tentunya masih banyak lagi.
Kandungan yang ada di dalamnya membuat orang-orang banyak mengonsumsi kentang saat diet. Berikut beberapa alasan kenapa kentang bisa membantu Moms untuk mengontrol berat badan:
1. Kentang memberikan kepuasan tinggi setelah memakannya
Hal ini juga akan membuat kita merasa kenyang lebih lama dan juga mampu mengontrol keinginan makan. Kandungan proteinase inhibitor di dalam kentang mampu menekan nafsu makan.
2. Kandungan serat pada kentang
Kandungan serat sudah dipercaya dapat dipercaya dalam membuat kita menjadi kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan lebih terkontrol. Ditambah, kandungan serat pada kentang berfungsi untuk melancarkan pencernaan hingga mencegah sembelit.
3. Kentang memiliki indeks glikemik yang tinggi
Bagi Moms yang sering mengonsumsi kentang saat diet, ternyata kentang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Indeks glikemik yang tinggi akan membuat karbohidrat pada kentang dipecah dengan cepat menjadi gula, sehingga bisa membuat gula darah Moms menjadi naik lebih cepat.
Ini membuat kentang dianggap sebagai makanan yang buruk karena dapat membawa dampak buruk bagi Moms yang memiliki diabetes. Selain itu, juga dapat menyebabkan resiko obesitas dan meningkatkan penyimpanan lemak.
Tetapi, makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi tidak berarti selalu berhubungan pada diabetes dan kegemukan. Cara bagaimana Moms memasak dan mengonsumsi kentang merupakan faktor mengapa indeks glikemik yang tinggi dapat mempengaruhi gula darah.
Penelitian dari Journal of American College of Nutrition pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kentang tidak menjadi penyebab bertambahnya berat badan. Ini artinya, meskipun kentang memiliki indeks glikemik yang tinggi, belum tentu bisa menyebabkan kegemukan.
Baca juga: Manfaat Jeruk Nipis: Menurunkan Berat Badan Hingga Baik untuk Jantung
Cara memasak dan mengonsumsi kentang juga berpengaruh pada berat badan
Seperti penjelasan di atas, cara mengonsumsi kentang untuk diet tergantung dari bagaimana Moms mengolah dan memakan kentang tersebut. Apabila Moms mengolahnya dengan digoreng dan memakannya dengan makanan tinggi lemak saat masih hangat, ini bisa membuat berat badan menjadi bertambah.
Ada beberapa cara untuk mengolah kentang supaya indeks glikemiknya menjadi lebih rendah dan Moms bisa Terdapat beberapa cara dalam mengolah agar indeks glikemiknya lebih rendah sehingga Moms bisa mengonsumsi kentang saat diet, seperti:
1. Dimakan dengan kulitnya
Apabila Moms ingin mengonsumsi kentang saat diet sebagai sumber karbohidrat, ada baiknya untuk memakan kentang dengan kulitnya juga. Karena di dalam kentang ada serat yang bisa membantu Mosm mengontrol nafsu makan serta melancarkan pencernaan.
2. Dimakan ketika sudah dingin
Kentang yang dikonsumsi ketika masih panas memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibanding yang sudah dingin. Jadi, Moms dianjurkan untuk mendinginkan terlebih dahulu sebelum memakannya seperti pada hidangan salad kentang.
3. Memakan kentang dengan makanan sumber protein serta lemak sehat
Mengonsumsi kentang untuk diet bersama dengan sumber protein dan lemak sehat seperti ikan dan minyak zaitun mampu memperlambat penyerapan karbohidrat pada kentang. Hal ini bisa memperlambat efek indeks glikemik pada makanan di dalam tubuh.
Baca juga: Manfaat Kentang untuk Diet yang Wajib Moms Ketahui