Cara Melatih Anak Disleksia Agar Lancar Baca Tulis
Ketika Moms mengetahui bahwa anak kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah atau berusaha keras untuk membaca teks sederhana pada buku, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah anak mengalami disleksia. Perlu diketahui bahwa kondisi ini adalah kondisi yang sangat umum. Selain itu, ada juga beberapa cara melatih anak disleksia untuk lancar membaca dan menulis yang dapat Moms lakukan.
Cara melatih anak disleksia dengan latihan multisensorik
Dilansir dari situs mayoclinic.org, disleksia adalah gangguan belajar yang melibatkan seseorang menjadi kesulitan untuk membaca karena adanya masalah dalam mengidentifikasi suara ucapan dan bagaimana mereka menghubungkannya pada huruf serta kata. Disebut juga sebagai ketidakmampuan membaca, disleksia ini mempengaruhi area otak yang memproses bahasa.
Apabila anak Moms menderita disleksia, ada latihan multisensori merupakan cara melatih anak disleksia dengan melibatkan lebih dari satu indra pada satu waktu. Untuk anak-anak yang mengalami kesulitan membaca mungkin akan merasa sulit untuk memperhatikan semau detail yang ada pada kosakata baru, khususnya jika kata tersebut mempunyai ejaan yang tidak bisa.
Nah, dengan menggunakan pendengaran, penglihatan, gerakan serta sentuhan, teknik ini mampu membantu proses belajar anak. Di bawah ini merupakan beberapa contoh dari latihan multisensorik yang dapat Moms gunakan dalam membantu si kecil kesulitan membaca.
1. Mengajarkan detail
Cara melatih anak disleksia yang pertama yaitu ajarkan mendetail. Ajarkan si kecil dengan cara memperlihat satu kata seperti “beruang” dan bacakan dengan suara yang jelas dan juga lantang. Lalu, mintalah anak untuk mencoba mengeja huruf pembentuk kata itu.
Tanyakan padanya huruf apa saja yang dilihat, huruf apa yang ada di awal, tengah, dan juga akhir kata. Cara ini akan membantu anak dalam menganalisis kosakata tersebut serta memprosesnya secara detail.
Baca juga: Tanda-tanda Anak Cerdas di Atas Rata-rata yang Bisa Moms Amati
2. Gunakan pasir atau krim
Menggunakan krim atau pasir adalah salah satu cara melatih anak disleksia. Cara ini akan melibatkan indera penglihatan, gerakan, suara, dan juga sentuh sehingga anak dapat menghubungkan huruf dan juga suara. Mom dapat memulainya dengan menebarkan segenggam pasir ataupun sesendok besar whipping cream atau krim cukur di atas meja atau kertas.
Lalu, minta anak Moms untuk membuat kata “beruang” dengan jari mereka di atas krim atau pasir tersebut. Sambil si kecil menulis, mintalah ia untuk mengeja bunyi dari setiap huruf yang sedang dibuat serta coba untuk membaurkan setiap suara bersama-sama untuk menyebut kata “beruang” secara jelas dan lantang.
Menulis udara dapat memperkuat hubungan antar suara dan juga setiap huruf melalui “memori otot”. Cara melatih anak disleksia yang satu ini juga bisa membantu memperkuat anak agar bisa membedakan bentuk huruf yang menurutnya membingungkan. Misalnya seperti huruf “b” dan “d”.
Moms dapat mengajarkan si kecil menggunakan dua jari, telunjuk serta jari tengah, untuk membuat huruf imajinasi di udara sembari menjaga siku serta pergelangan tangan tetap lurus. Setiap kali anak membuat satu huruf di udara, mintalah ia untuk mengeja bunyi dari huruf tersebut dengan keras.
Hal ini dapat membantu mereka untuk membayangkan bentuk huruf yang sedang mereka tulis. Moms mungkin juga bisa melakukan improvisasi dengan meminta anak untuk mengasosiasikan penulisan huruf dengan menggunakan warna tertentu, misalnya seperti kuning untuk “d” dan merah untuk “b”.
Baca juga: Tips Mendidik Anak Balita Menjadi Patuh dan Disiplin Sedari Kecil
4. Gunakan balok huruf
Dengan menyusun suatu kata menggunakan balok mainan berbentuk huruf warna-warni dapat menjadi cara melatih anak disleksia. Ini bisa membantu anak untuk menghubungkan suara dengan huruf. Guna meningkatkan latihan anak, Moms dapat mengkategorikan warna yang berbeda-beda untuk kelompok huruf konsonan dan kelompok huruf hidup, contohnya.
Sembari anak menyusun kata, mintalah ia untuk mengeja bunyi-bunyi dari huruf tersebut lalu mintalah ia untuk mengatakan kata yang utuh secara jelas saat anak selesai menyusun kata.
Buatlah tiga kolom: Baca, Susun, Tulis. Lalu, sediakan spidol serta balok huruf warna-warni.
Tulis kosakata yang mau Moms latih pada kolom Baca dan minta si kecil untuk melihat apa saja huruf-huruf pembentuk dari kata tersebut. Kemudian, anak akan menyusun kata tersebut pada kolom Susun dengan balok huruf. Setelah itu, minta anak untuk mencoba menulis kata tersebut pada kolom Tulis sembari membacakannya secara lantang.
6. Dengan ketukan jari
Dengan menggunakan ketukan jari ketika mengeja huruf dapat mengajarkan si kecil untuk meraba, mendengar serta merasa bagaimana huruf-huruf tertentu dapat membentuk suatu kata serta keseluruhan bunyinya.
Misalnya seperti kata “Budi”. Mintalah si kecil untuk mengetukkan jari telunjuk ke ibu jari ketika mereka menyebutkan huruf “b”, ketukkan jari tengah dengan ibu jari ketika menyebutkan huruf “d”, jari manis dengan ibu jari ketika menyebutkan “u”, serta kelingking saat menyebutkan huruf “i”.
7. Dengan bantuan gambar
Bagi beberapa anak, akan lebih mudah untuk mengingat kata apabila mereka menghubungkan dengan suatu gambar. Maka, Moms dapat melakukan cara melatih anak disleksia dengan bantuan gambar. Berikut ini salah satu caranya:
Tulislah kata yang ingin Moms latih di kedua sisi kertas, misalnya seperti kata “dua”. Pada satu sisi, Moms dan anak dapat menggambar langsung pada kata tersebut. (seperti menambahkan dua buah mata di atas huruf U sehingga seperti wajah tersenyum atau menggambar angsa untuk melambangkan bentuk angka “2”).
Dengan menggunakan kata yang berilustrasi ini dapat melatih anak untuk mengasosiasikan kata tersebut dengan gambar serta huruf pembentuk, seperti dua pasang mata untuk mewakili kata “dua”. Saat anak sudah mulai lancar untuk membaca, Moms dapat mengalihkan latihan ke sisi lainnya dimana hanya ada teks yang berisi kata “dua”.
8. Membuat dinding kosakata
Cetaklah kata-kata seperti “di”, “ke”, “saya”, “dari” ke dalam ukuran yang besar dan berwarna-warni, lalu tempel sesuai urutan alfabetik pada dinding kamar si kecil.
Secara otomatis, ini dapat membantu anak untuk lebih cepat tanggap serta menjadi pembaca yang lancar. Dengan terpapar berulang kali merupakan kunci sukses bagi Moms dan anak. Dinding kosa ini dapat memberikan akses yang cepat terhadap beberapa kosakata tertentu yang mungkin dibutuhkan anak saat menulis atau membaca.
9. Membaca serta mendengarkan
Cara melatih anak disleksia yang satu ini, Moms dan anak akan terlibat dalam kegiatan membaca bersama. Moms dapat membacakan cerita pada anak sembari ia memperhatikan kalimat-kalimat yang ada di dalam buku. Anak dapat berinteraksi dengan teks, membulatkan atau menggarisbawahi kosakata penting yang pendek atau panjang.
Selama Moms membaca bersama anak, Moms juga dapat menggambar visualisasi atau menulis ulang yang bisa dihubungkan dengan kata tersebut guna mencocokkan kalimat.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu si kecil agar lebih lancar menulis dan membaca. Yang terpenting adalah usaha serta dukungan konsisten dari orang di sekitar guna meningkatkan rasa percaya diri anak agar ingin terus belajar.
Baca juga: Ketahui Trik Bijak Dalam Memilih Film Anak-anak
Referensi:
Dyslexia – Symptoms and causes. (2021). Retrieved 7 September 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dyslexia/symptoms-causes/syc-20353552