Penyebab dan Cara Menghadapi Anak Remaja yang Pemarah
Masa-masa remaja sering dihubungkan dengan emosi yang tidak stabil. Maka dari itu, tidak jarang anak akan mudah marah tanpa alasan tertentu di usia remajanya. Ini sering disebut sebagai remaja labil dan masih mencari jati dirinya. Moms pasti heran ketika anak mudah marah tanpa ada alasan tertentu sehingga menjadi bingung harus berbuat apa untuk menghadapinya. Untuk Moms yang kebingungan bagaimana cara menghadapi anak remaja yang pemarah, berikut ini beberapa penjelasan yang perlu diperhatikan untuk menghadapinya.
Perubahan Sifat Remaja Menjadi Mudah Marah
Tentu ada banyak faktor yang membuat emosi anak menjadi meningkat dan menyebabkan ia menjadi mudah marah tanpa alasan tertentu, seperti pola asuh orang tua yang kurang baik atau faktor lingkungan sekitarnya
Perubahan sikap remaja menjadi mudah marah ini bisa disebabkan juga karena emosinya yang kurang stabil. Moms dan pasangan perlu mencari tahu apa saja hal yang bisa menjadi penyebabnya sehingga bisa menghadapi anak remaja yang pemarah. Dengan begitu, anak pun akan menjadi lebih tenang dan mampu mengurangi stres yang sedang dirasakannya ketika emosinya sedang meluap.Â
Baca juga: Menghadapi Pasangan Moody? Berikut Ini Tipsnya!
Kenapa Anak Remaja Mudah Marah?
Sebelum Moms mengetahui bagaimana cara menghadapi anak remaja yang pemarah, ada baiknya untuk mengetahui apa saja alasan yang menyebabkan anak remaja menjadi mudah marah. Berikut ini beberapa alasan kenapa anak remaja mudah marah:
1. Merasa Tertindas
Alasan pertama seorang remaja menjadi mudah marah yaitu karena ia merasa dirinya tertindas. Seorang remaja yang sedang belajar untuk mandiri akan memandang otoritas sebagai bentuk dari penindasan terhadap orang lain. Mereka akan mencoba banyak kepribadian untuk mencocokan dengan dirinya. Bukan hanya itu, seorang remaja juga akan mudah marah jika ada pengaruh lingkungan sekitar yang membuat sikapnya menjadi berubah drastis.
2. Depresi
Depresi juga bisa menjadi salah satu alasan remaja menjadi mudah marah, lho. Hal ini terjadi karena rasa sedih dan tertekan yang tertahan selama berbulan-bulan. Kadang, kondisi tersebut juga dibarengi dengan berkurangnya energi, adanya rasa putus asa, serta tidak merasakan kesenangan yang diberikan orang lain di sekitarnya.Â
3. Adanya Perasaan Cemas
Untung menghadapi anak remaja yang pemarah, Moms juga perlu tahu apa perasaan yang sedang ia rasakan. Apakah ia sedang cemas atau tidak? Karena, remaja yang mudah marah bisa juga disebabkan karena adanya perasaan cemas yang tidak kunjung menghilang. Perasaan cemas ini memang muncul ketika seseorang merasakan situasi sulit atau berbahaya. Tetapi, jika perasaan cemas ini tidak kunjung menghilang, emosi pun akan menjadi tidak stabil dan menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah marah.Â
4. Merasa Bingung secara Sosial
Akan ada waktunya saat remaja masuk ke dalam lingkungan sosial yang baru. Hal ini akan mendorongnya untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang baru dan menemukan perbedaan latar belakang dan juga cara untuk bersosialisasi. Proses tersebut terkadang akan sulit untuk mereka lalui.
5. Pubertas
Alasan terakhir seorang remaja menjadi mudah parah yaitu karena terjadinya perubahan hormon dan perkembangan fisik yang mana akan membuat mereka labil secara emosi. Seorang remaja mungkin saja merasa tidak nyaman dengan apa yang sedang terjadi sehingga sulit baginya untuk mengontrol emosi.
Pada tahap ini, remaja akan menghadapi banyak masalah dan pertanyaan mulai dari soal identitas, tujuan, hubungan dengan orang lain, hingga perpisahan. Bukan hanya itu, hubungan antara orang tua dan anak pun juga akan berubah setelah anak memasuki fase remaja yang nantinya akan berkembang sampai ia dewasa nanti.Â
Baca juga: Rekomendasi Aktivitas Anak Selama Belajar di Masa Pandemi
Cara Menghadapi Anak Remaja yang PemarahÂ
Setelah mengetahui beberapa alasan kenapa remaja lebih mudah marah, hal yang harus Moms lakukan yaitu mengetahui bagaimana cara menghadapi anak remaja yang pemarah. Berikut ini diantaranya:
1. Menghargai Privasi Anak
Menghargai privasi anak adalah salah satu cara untuk menghadapi anak remaja yang pemarah. Saat anak Moms lebih sering berada di dalam kamarnya, terutama saat emosinya sedang tidak stabil, ada baiknya untuk tidak langsung membuka pintu kamarnya. Sebaliknya, ketuklah pintu kamarnya terlebih dahulu dan tanyakan apakah itu adalah waktu yang tepat untuk masuk ke kamarnya.
Dengan melakukan hal ini, anak tidak akan tersulut emosi dan terganggu. Ia juga akan lebih menghargai privasi Moms karena moms sudah menghargai privasinya. Jika anak mengizinkan masuk, sebaiknya lakukan pendekatan untuk mencairkan suasana terlebih dahulu seperti menunjukkan ketertarikan Moms pada benda-benda atau pajangan yang ada di kamarnya.
2. Mendengarkan Keinginan Anak Sebelum Memberi Komentar
Sebagai orang dewasa, mungkin Moms akan merespon perkataan anak dengan nada yang agak tinggi jika mendengar keinginannya yang terdengar tidak masuk akal. Sebenarnya, dengan melakukan hal ini hanya akan membuat anak merasa tidak dihargai sehingga mereka akan melawan karena melihat perilaku orang tua yang selalu memotong perkataan dan membentaknya apabila hal tersebut tidak sesuai dengan pemikiran Moms.
Sebaiknya, untuk menghadapi anak remaja yang pemarah, Moms jangan langsung memotong dan merespon perkataannya dengan negatif. Dengarkan terlebih dahulu keluh kesahnya lalu berikan pertimbangan serta respon yang tidak memojokkan anak. Dengan melakukan hal ini, anak akan belajar untuk memilih sendiri pilihan yang baik dan tidak baik untuk dirinya.
Selanjutnya, untuk menghadapi anak remaja yang pemarah, jangan menunjukkan bahasa tubuh yang menantang. Karena, ketika remaja sedang emosi, lawan bicara yang menunjukkan bahasa tubuh yang menantang seperti bertolak pinggang atau mendongak akan membuat emosi semakin meledak. Oleh karena itu, tunjukkan bahasa tubuh yang netral dan mengatur jarak Moms dengan anak.
4. Luangkan Waktu Bersama Saat Emosi Sudah Stabil
Sebenarnya, anak remaja yang pemarah hanya membutuhkan kasih sayang yang ekstra dari orang tuanya. Namun, karena rasa gengsinya, perilaku yang mereka tunjukkan justru malah rasa ketidakpedulian. Maka dari itu, Moms perlu mengendalikan ego dengan cara meluangkan waktu bersama anak bisa dengan cara melakukan kegiatan yang menyenangkan.Â
Dengan melakukan interaksi dalam waktu yang lama, Moms pun tidak akan merasa canggung lagi dan tahu apa yang membuat anak mudah emosi selama ini.Â
Baca juga: Cara Menahan Emosi yang Bisa Moms Lakukan