Anak Mulai Berubah Karena Puber? Bagaimana Cara Menghadapinya?
Si kecil tiba-tiba suka memperhatikan wajahnya seharian, mulai berdandan, sering menyendiri, atau mulai merahasiakan obrolan yang ada di handphonenya. Jangan kaget Moms, itu hanya beberapa fase yang terjadi saat anak mulai puber. Lalu bagaimana sebaiknya cara menghadapi anak puber agar tidak salah langkah? Simak penjelasannya berikut ini.
Masa puber adalah fase normal dalam hidup
Setiap anak akan mengalami masa puber saat beranjak remaja, Moms tidak perlu khawatir berlebihan karena hal tersebut normal. Pasti ada perubahan baik secara fisik maupun emosional yang dihadapi oleh anak, dan sebetulnya perubahan pun perlu dilakukan oleh Moms sebagai orangtua.
Sebagian besar anak akan menjalani masa puber tanpa ada masalah yang berarti, mereka mungkin akan bingung dengan beberapa perubahan baru yang terjadi, namun itu bisa dihadapi asalkan Moms senantiasa ada di sisi mereka saat perubahan tersebut terjadi.
Hanya sebagian kecil anak yang akan mengalami kesulitan dalam menjalani masa puber mereka, sebaiknya Moms juga mengetahui ciri-ciri anak puber dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menghadapi anak puber agar bisa tepat dalam menanganinya.
Perubahan emosi dan hubungan sosial
Seringkali anak yang beranjak puber akan mengalami perubahan mood, terkadang mereka ingin berperilaku mandiri dan bisa mengatasi persoalan mereka sendiri, terkadang mereka membutuhkan dukungan dari orangtua.
Anak juga ingin menemukan identitas dan jati diri mereka, seperti misalnya merubah dengan siapa mereka berteman, atau menjalani pengalaman-pengalaman baru dalam hidup. Ketertarikan seksual terhadap lawan jenis juga akan mulai timbul, dimana anak akan mulai mempunyai keinginan untuk berkencan atau mempunyai teman dekat.
Hal ini yang seringkali membuat anak akan sangat memperhatikan penampilan mereka saat memasuki masa puber, karena mereka sudah mulai ingin mendapatkan perhatian dari lawan jenisnya.
Anak juga akan mulai ingin dianggap sudah bisa membuat keputusan sendiri, mereka akan minta berangkat sekolah tanpa diantar, ingin menjadi ketua kelas, atau pemimpin kerja kelompok. Fase ini sebetulnya adalah cara anak untuk melatih kemampuan mereka dalam membuat keputusan yang berpengaruh di hidupnya, dan memahami sebab akibat dari tindakan-tindakan yang mereka lakukan.
Menghadapi anak puber agar tidak salah langkah
Menurut betterhealth.com strategi terbaik untuk membantu anak menghadapi masa puber mereka adalah dengan menghapuskan rasa takut yang sering menghampiri anak dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di diri mereka.
Moms bisa menunjukan kasih sayang dan juga meyakinkan kepada anak bahwa masa puber sesungguhnya adalah masa yang menyenangkan, dan sebentar lagi mereka akan memasuki usia dewasa.
Karena anak lebih sering memperhatikan perubahan fisik yang dialami, mereka pun akan membandingkan fisik mereka dengan orang di sekitarnya, ataupun di media sosial. Anak bisa saja khawatir dan tidak percaya diri melihat kondisi fisik mereka. Sangat penting bagi Moms untuk meyakinkan kepada anak bahwa kondisi fisik manusia berbeda-beda, dan yang terpenting adalah fisik yang sehat.
Anak bisa saja lebih tinggi, lebih pendek, mempunyai warna kulit yang lebih hitam, lebih pucat, rambut yang lebih keriting, lebih lurus, hal tersebut tidak mempengaruhi baik buruknya fisik seseorang. Moms bisa menekankan pesan kepada anak bahwa fisik sehat dan mempunyai kepribadian baik, hal itu yang justru akan membantu anak dalam menjalani kehidupan dewasanya.
Tips dan trik lain untuk menghadapi anak puber
Ada beberapa tips yang juga bisa Moms pelajari dan praktekan saat menghadapi anak yang mulai memasuki masa remaja:
- Berilah pujian jika anak melakukan usaha dalam meraih sesuatu, apapun hasilnya.
- Hargai dan dukung perilaku positif yang dilakukan oleh anak
- Posisikan diri Moms sebagai anak yang sedang menghadapi puber, apa yang menjadi masalah mereka dan bagaimana mereka ingin diperlakukan oleh orangtuanya?
- Cobalah tetap bersikap tenang saat anak mengalami emosi yang memuncak karena perubahan hormon dalam tubuh. Tunggu sampai emosi anak mereda, dan bicarakan secara baik-baik.
- Tunjukan rasa ketertarikan pada hal-hal yang sedang dilakukan oleh anak, akan lebih baik jika Moms juga ikut terlibat. Misalnya anak tiba-tiba ingin belajar bernyanyi, Moms bisa mencaritahu bagaimana belajar menyanyi dan sama-sama mempelajari hal tersebut bersama anak.
- Hadirlah saat anak membutuhkan teman berbicara.
- Jangan keburu menghakimi anak jika tiba-tiba mereka ingin merubah penampilannya seperti mewarnai rambut, atau memakai jenis baju tertentu. Cobalah bersikap positif dan mendukung sambil memperhatikan apakah anak melewati batas atau tidak?
- Terkadang anak jadi lebih sering berlama-lama merawat tubuhnya, atau menghabiskan waktu lama di kamar mandi. Berilah pengertian dan tidak membatasi terlalu banyak, namun tetap ingatkan anak akan pentingnya waktu bersama keluarga.
- Jika tiba-tiba anak ingin mempunyai tatto atau menindik bagian tubuhnya, sebaiknya Moms ajak anak bicara baik-baik dan menanyakan apakah mereka yakin dengan keputusan tersebut karena akan berefek jangka panjang terhadap penampilan anak.
- Moms bisa berbagi kepada teman-teman Moms yang mempunyai anak seumuran atau pernah mengalami fase ini, agar mendapatkan masukan dan informasi mengenai cara menghadapi anak puber yang mereka lakukan.
Baca juga: 3 Cara Tepat Untuk Merawat Anak Dengan Cerebral Palsy