Simak Cara Mengajarkan Anak Toilet Training Berikut Ini!

Anak Toilet Training

Toilet training penting merupakan hal penting untuk dilakukan agar dapat meminimalisir anak ngompol pada siang atau malam hari. Pelatihan ini tentu bukan hal yang mudah dan sebagai orangtua, Moms dan suami harus menjalaninya dengan penuh kesabaran. Lalu, bagaimana cara mengajarkan toilet training pada anak? Simak penjelasan berikut.

Kapan Anak Siap Toilet Training?

Kesiapan anak-anak untuk dapat pergi ke kamar mandi sendiri akan berbeda-beda. Sebelum sang buah hati memasuki usia 12 bulan, umumnya ia belum bisa mengontrol keinginan untuk buang air besar atau buang air kecil. Tanda-tanda kesiapan tersebut biasanya ada pada usia 18-24 bulan. Kesiapan secara usia harus diikuti dengan ketertarikan anak serta orangtua untuk melakukan pelatihan ini. Kesiapan secara fisik dan emosi ini penting demi menunjang kesuksesan dalam mengajarkan toilet training pada anak.

Ciri-ciri Anak Siap untuk Toilet Training

Selain dari segi usia, umumnya anak menunjukkan ciri-ciri ketika dia siap untuk toilet training, antara lain:

  • Anak nampak tidak nyaman dengan kondisi popok yang basah
  • Dapat berjalan sendiri ke kamar mandi dan membuka celana sendiri
  • Jadwal buang air besar anak dapat diprediksi
  • Anak bisa menerima perintah sederhana
  • Anak dapat memberikan tanda lewat ekspresi, postur, ataupun kata-kata saat dia ingin buang air besar/kecil

Setelah Moms melihat tanda-tanda di atas, maka Moms dan anak siap untuk melakukan pelatihan.

Baca juga: Melatih Anak Duduk? Berikut Langkah-langkahnya!

Tips Memulai Toilet Training

Sebelum memulai toilet training baik buang air besar dan kecil, anak dan orangtua tentu harus sudah siap. Setelah siap, lakukanlah hal-hal berikut ini seperti yang dilansir dari raising children antara lain:

  • Tempatkan potty chair di kamar mandi anak atau kamar mandi terdekat.
  • Dalam beberapa minggu, biarkan anak mengenal tentang fungsi toilet. Biarkan anak duduk di atasnya dengan pakaian lengkap. Atau bermain di area sekitarnya dan meminta dia menggunakannya saat perlu.
  • Ketika buang air besar, buang kotoran dari popoknya ke dalam toilet.
  • Secara bertahap, anak dapat Moms alihkan dari popok ke celana toilet training ketika siang hari.
  • Mintalah anak untuk berbicara atau memberi tanda ketika ingin buang air besar ataupun buang air kecil.
  • Jangan lupa untuk memujinya pada saat anak kooperatif dan bersabarlah ketika dia masih pipis di celana.

Apabila anak belum memahami fungsi toilet dan masih tetap ngompol di celana, Moms dapat terus memberikan pemahaman dengan sabar mengenai fungsi potty chair di kamar mandi.

Jelaskan pula mengapa sang buah hati harus ke kamar mandi pada saat ingin buang air besar maupun kecil. Berikutnya, contohkan pada anak dengan duduk di atas toilet dan biarkan ia menonton. Hal ini cukup efektif dalam mengajarkan anak toilet training.

Hal yang Harus Moms Lakukan ketika Anak Masih Ngompol di Malam Hari

Meskipun anak telah dilatih untuk memakai toilet ketika siang hari, si Kecil mungkin masih akan mengompol pada malam harinya. Moms tidak perlu cemas, Moms dapat lakukan hal-hal berikut ini, antara lain:

  • Berikan alas pada tempat tidur dengan plastik atau gunakan sprei anti air untuk memudahkan saat membersihkan kasur.
  • Moms dapat meminta anak untuk ke kamar mandi setiap sebelum tidur dan segera setelah dia bangun.
  • Gunakan celana toilet training saat anak tidur, dibandingkan menggunakan popok.
  • Katakan pada anak untuk pergi ke kamar mandi sendiri atau minta diantar ketika anak ingin buang air.

Nah, itulah beberapa cara mengajarkan anak toilet training. Moms hanya memerlukan ketekunan dan kesabaran agar berhasil. Selamat mencoba ya, Moms!

Baca Juga: Cara Agar Anak Tidak Mengompol yang Dapat Moms Lakukan

Referensi: Toilet training: a practical guide. (2021). Retrieved 1 December 2021, from https://raisingchildren.net.au/preschoolers/health-daily-care/toileting/toilet-training-guide

Momslyfe tidak mempunyai wewenang untuk menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Untuk konsultasi medis disarankan agar Moms mengunjungi dokter atau tenaga medis terdekat.

Related Articles

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x