Kenali ciri-ciri Anak Mulai Memasuki Masa Puber
Perlu diketahui oleh Moms bahwa usia pubertas seorang anak bisa berbeda-beda. Beberapa anak bisa memasuki usia pubertas lebih cepat sedangkan yang lainnya lebih lambat. Penting bagi Moms mengenali ciri-ciri anak puber sehingga bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini.
Pada masa puber anak, terjadi puncak pertumbuhan (growth spurt), yang merupakan masa pertumbuhan kedua tercepat setelah masa bayi. Pada periode ini, nutrisi dan aktivitas fisik berperan penting untuk mendukung pertumbuhan anak, seperti tinggi badan anak.
Ciri-ciri anak sudah mulai memasuki usia puber
Puber atau pubertas adalah sebuah tanda pada tubuh anak yang mengindikasikan bahwa mereka sudah mulai memasuki usia remaja.
Perubahan fisik yang terjadi pada anak laki-laki dan perempuan saat memasuki usia pubertas berbeda, usia saat mereka mulai mengalami pubertas juga berbeda antar keduanya.
Seringnya, anak perempuan akan lebih cepat memasuki usia pubertas dibandingkan dengan laki-laki.
Ciri-ciri anak puber yang muncul pada perempuan
Pada anak perempuan biasanya masa puber dimulai saat memasuki usia 8-13 tahun. Namun patokan usia ini bisa bervariasi, pada beberapa anak ada yang lebih dini sebelum usia 8 tahun atau lebih lambat setelah usia 13 tahun.
Ciri pertama pada anak perempuan yang memasuki pubertas biasanya adalah munculnya puting payudara. Biasanya bagian payudara menjadi sangat lembut dan mulai membesar sesudah beberapa bulan.
Pada saat yang bersamaan, rambut di kemaluan juga mulai tumbuh, diikuti oleh pertumbuhan rambut pada ketiak.
Yang terjadi berikutnya?
Sekitar 1-2 tahun sesudah tanda-tanda pertama pubertas tersebut muncul, tubuh anak akan mulai membangun lemak, terutama di dada, sekitar pinggul dan paha, hingga akhirnya akan menjadi bentuk perempuan dewasa.
Pada periode tersebut, berat badan anak perempuan juga akan bertambah.
Selain membesarnya tubuh anak karena terjadi peningkatan lemak dan berat badan, tinggi anak pun ikut bertambah. Puncak pertumbuhan tinggi badan pada perempuan terjadi sebelum anak mencapai akhir masa pubertas.
Oleh sebab itu, penting bagi Moms untuk mencukupi kebutuhan nutrisi mereka guna memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan anak.
Kebanyakan orang menganggap bahwa tanda-tanda anak perempuan sudah memasuki usia remaja adalah saat ia sudah mendapatkan menstruasi pertamanya.
Tetapi sebetulnya jauh sebelum itu, sebenarnya anak sudah memasuki usia puber, yaitu ketika tubuh anak sudah menunjukkan perubahan menuju ke bentuk tubuh seperti perempuan dewasa
Ciri-ciri anak puber yang muncul pada laki-laki
Masa pubertas pada anak laki-laki biasanya dimulai lebih lambat. Seringnya, anak laki-laki menunjukkan tanda-tanda pubertas pertamanya di usia 10-16 tahun.
Tanda pertama yang menunjukkan bahwa anak laki-laki sudah mulai memasuki masa pubertas adalah pembesaran ukuran testis. Sesudah itu diikuti dengan pembesaran pada ukuran penis. Rambut keriting pada kemaluan juga mulai tumbuh, juga pada area ketiak anak.
Yang terjadi berikutnya?
Ukuran testis dan penis anak laki-laki akan terus membesar sampai mencapai ukuran dewasa. Pada periode ini, anak laki-laki juga sudah bisa mengalami ereksi dan ejakulasi.
Tanda-tanda anak mulai remaja pada laki-laki yang biasanya paling mudah dikenali adalah ejakulasi pertama kali. Hal tersebut biasanya terjadi di antara usia 12-16 tahun, tapi bisa bervariasi pada tiap anak. Ejakulasi tersebut biasanya ditandai oleh mimpi basah, tetapi ereksi bisa terjadi secara spontan saat anak bangun tidur.
Sama seperti ciri-ciri anak puber pada perempuan, anak laki-laki juga akan mengalami puncak pertumbuhan tinggi badan dan berat badannya di periode tersebut. Laki-laki akan memiliki massa otot yang lebih besar. Ukuran dan bentuk dada laki-laki juga akan lebih lebar, berubah menjadi seperti lelaki dewasa.
Pada beberapa anak, bisa terjadi pertumbuhan kumis atau jenggot. Selain itu, akan ada perubahan pada suara laki-laki menjadi lebih berat. Hal umum lain yang terjadi adalah munculnya jerawat di wajah.
Kemunculan jerawat tidak hanya terjadi pada anak laki-laki tetapi juga pada anak perempuan. Jerawat disebabkan oleh hormon pubertas yang memicu kelenjar untuk memproduksi minyak lebih banyak di bawah kulit, dan berakibat menyumbat pori-pori.
Yang harus Moms lakukan saat anak memasuki usia remaja
Tidak hanya perubahan pada fisik, terdapat juga perubahan pada emosi anak saat memasuki usia remaja. Penting bagi Moms untuk tahu bagaimana cara menghadapi anak yang memasuki usia remaja. Berikut beberapa tips yang bisa Moms lakukan seperti dilansir dari situs kidshealth.org:
- Baca dan pelajari mengenai perubahan yang terjadi agar Moms dapat memahaminya lebih baik
- Bicarakan dengan anak mengenai perubahan yang terjadi agar mereka tidak merasa sendirian dalam menjalaninya.
- Berempati terhadap anak, ingat bahwa ini adalah hal baru untuk mereka dan banyak yang belum mereka pahami mengenai hal ini.
- Beri ruang untuk mereka bereksplorasi dalam hal-hal baru seperti mewarnai rambut atau merubah gaya berpakaian. Namun, tetap ingatkan mereka untuk menjauhi hal-hal berbahaya seperti merokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang.
- Tetap taruh ekspektasi terhadap mereka, namun dengan alasan yang jelas dan masuk akal. Jangan bebankan terlalu banyak harapan besar ke anak seperti bisa menjadi nomor satu dalam segala hal, namun sebaiknya Moms tetap berikan peraturan dan harapan seperti mendapatkan nilai sekolah yang bagus.
- Berikan informasi mengenai masa pubertas kepada anak, ingat Moms juga harus membaca dan memberikan informasi dari sumber yang terpercaya ya Moms.
- Perhatikan jika ada hal-hal yang harus segera disikapi dengan serius seperti anak mendapatkan nilai sekolah yang jelek terus-terusan, berbicara atau bercanda mengenai bunuh diri, melawan hukum, berhenti berteman dengan kawan lama dan mulai bergaul dengan orang-orang baru, adanya tanda-tanda anak merokok, minum alkohol, atau memakai obat-obatan terlarang.
- Hargai privasi anak dan coba berikan mereka kebebasan namun disertai tanggung jawab. Jika anak tidak bertanggung jawab, maka batasi dulu kebebasan mereka sampai anak bisa menunjukan kembali bahwa mereka sudah memperbaiki sikap mereka.
- Perhatikan apa yang anak tonton dan baca. Tetap berikan batasan dalam menonton TV atau mengonsumsi konten di internet.
Baca juga: Berapakah Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak 6-12 Tahun?